ASOSIASI Pengendara Grab (Aspeg) Kota Palu mengumpulkan bantuan serta menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk diberikan kepada bayi penderita kelainan jantung yang saat ini tengah menjalani perawatan di RS Anutapura Palu. Anggota Aspeg, Sandi mengatakan agar masyarakat Kota Palu juga ikut berpartisipasi, dirinya sengaja memasang dan menempel selebaran kertas di belakang jaket grabnya yang bertulis ‘Kami mengetuk pintu hati bapak/ibu untuk membantu anak teman kami yang menderita penyakit bocor jantung dan bayi tersebut akan dirujuk ke Jakarta’.
“Selebaran ini sudah terpasang sekitar empat hari di jaket grab saya, dan orang tua bayi ini, Bahri, adalah kawan seprofesi kami, dan bayinya lahir prematur kemudian menderita penyakit gagal jantung, saat ini untuk perawatannya itu membutuhkan biaya. Apalagi, perawatannya akan dirujuk kerumah sakit Jakarta,” katanya, Minggu (21/4/2019).
“Jangankan biaya perawatan ke Jakarta, biaya perawatan di rumah sakit sini saja itu biayanya masih kurang. Makanya, atas dasar ini kami terpanggil untuk membantu,” ujarnya.
Selain bantuan dari Asosiasi Pengendara Grab (Aspeg) Palu. Pengendara grab dari luar kota seperti Manado, Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek), juga ikut berpartisipasi memberikan bantuan untuk biaya perawatan lanjut ke Jakarta.
“Teman-teman grab dari luar kota juga sudah kumpul dana, dan dana yang terkumpul saat ini untuk bantuan tunai berkisar Rp10 juta dan nontunai atau bantuan yang ada di rekening berkisar Rp17 juta. Kalau bantuan yang kami sisipkan dari teman-teman grab Palu itu setiap hari,” ungkapnya.
Dengan bantuan dana yang sudah terkumpul, rencananya bayi Bahrul tersebut, akan dirujuk ke Jakarta hari ini Minggu (21/4), dan informasi untuk biaya perawatan operasi dan sebagainya itu berkisar Rp.40 juta.
“Rencananya hari ini akan dirujuk ke rumah sakit Jakarta. Kalau biaya perawatan yang kami dengar itu sekitar Rp.40 juta,” tutupnya.***
Reporter: Dedi Rahmat