Ketua Badan Pertahanan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso meyakini ‘Gerakan Total’ 5 Juta Relawan Gatot dapat mengalahkan ‘perang total’ yang diusung Moeldoko dari tim Jokowi-Ma’ruf.
“Gerakan total bisa mengimbangi dan mengalahkan Moeldoko yang mengusung total war,” ujar Djoko, dilansir harianmerdeka.com.
Dukungan relawan Gatot Nurmantyo kepada Prabowo itu disakralkan di Hotel Lorin, Solo melalui deklarasi perwakilan pengurus Jagad dari 34 Propinsi Se Indonesia. Nantinya, pengurus JAGAD akan gerilya turun gunung dengan Gerakan Total memenangkan pasangan nomor 02.
“GERAKAN TOTAL ini adalah jawaban, maka kami akan lakukan cara berbeda dan segala cara.. Gerilya JAGAD akan melakukan segala cara agar bisa memenangkan Prabowo-Sandiaga dalam kontestasi politik Pemilu 2019 ini. Segala daya dan upaya akan dilakukan Gerakan Total, yang terpenting pilih Prabowo-Sandiaga, menang dan untuk kesejahteraan rakyat,” ungkap Ketua Presidium Nasional JAGAD, Agus Yusuf.
Agus Yusuf menegaskan, dukungan yang diberikan kepada Prabowo-Sandi tidak sepihak. Tetapi, keputusan berdasarkan hasil dari rapat koordinasi nasional (Rakornas) JAGAD yang digelar sehari sebelumnya di Hotel Lorin. Rakornas yang dihadiri perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia menghasilkan kesepakatan bersama untuk mendukung kepada paslon 02 Prabowo-Sandiaga.
“Mari kita adu strategi total, kami menginginkan ada perubahan di Indonesia, sehingga setelah RAKORNAS dan DEKLARASI ini Gerilya 5 Juta Relawan JAGAD yang akan kami komando bersama dan hanya satu kata siap untuk memenangkan paslon 02. Dengan tagline GERAKAN TOTAL FOR PRABOWO SANDI,” tegasnya.
Seperti diketahui, JAGAD berdiri sejak satu tahun lalu, awalnya menginginkan agar Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo bisa maju dalam Pilpres 2019. Namun, kata Agus Yusuf, karena pak Gatot Nurmantyo hingga batas pendaftaran tidak ada partai yang mengusung. Relawan JAGAD tetap melakukan dukungan terhadap beliau sampai kapanpun. dan pada pilpres 2019 ini kami dukung Capres Cawapres 02.
Sebelumnya, Moeldoko diketahui memang pernah membahas soal “perang total” dan center of gravity terkait strategi pilpres kubu petahana, yakni pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres Ma’ruf Amin. Pembahasan tersebut disampaikan Moeldoko pada saat rapat pleno para petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf di Gedung High End Jakarta, Rabu (13/2).
“Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total. Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu,” ujar Moeldoko.***