Longki: Niat Baik Jangan Dihalangi

  • Whatsapp

Soal Tanggul Laut

Reporter: Dedy 


Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menilai polemik yang beredar soal pembangunan tanggul laut
sepanjang 7
kilometer di sepanjang teluk Palu tidak perlu dipersoalkan jika niat pembangunan itu baik.

“Saya kira jika pembangunan tanggul laut itu punya niat baik jangan di
halangi, kalau pembangunannya berbarengan dengan penanaman pohon mangrov
e, saya kira itu lebih baik,” ungkap Gubernur
Sulteng, Longki Djanggola
, Selasa (9/4/2019).

Penolakan pembangunan tanggul laut itu dimulai dari petisi yang di gagas oleh Neni Muhidin
beberapa waktu lalu, hingga kini petisi tersebut telah di
tandatangani sebanyak 1.500 masyarakat Kota Palu.

Menurut Neni Muhidin pembangunan tanggul laut tersebut tak layak di
bangun di pesisir pantai teluk Palu sebab sebelum
tsunami menerjang bisa dipastikan tanggul itu akan
hancur karena gempa dengan gejala penurunan tanah (Downlift) dan penaikan
(Uplift) karena jalur Teluk Palu merupakan Patahan Palu Koro yang dapat
menghancurkan bangunan.

Selain itu pembangunan tanggul laut yang sumber anggarannya di pinjaman dari luar negri
tersebut akan menjadi hutan
g negara yang berimplikasi terhadap beban anak cucu di kemudian hari.

“Pembangunan tanggul laut
harus ditolak karena tidak mendengar suara rakyat,”
ujar Neni Muhidin
.

Disisi Lain Gubernur Sulteng mengatakan rencana penanaman pohon mangrove di
sepanjang teluk Palu tersebut masi
h akan di cari pos anggarannya, sehingga penanaman pohon serta pembangunan tanggul
laut itu bisa berbarengan.

Katanya jika pembangunan dan penanaman pohon itu terlaksana bisa di pastikan sepanjang Teluk Palu terlihat
sangat indah karena bangunan dan pepohonannya.

“Coba dibayangkan jika pembangunan tanggul laut itu terlaksana dan di bawahnya ada pohon mangrove alangkah indahnya Teluk Palu. Saat ini anggaran untuk pembangunan tanggul laut sudah disiapkan,tutup Longki Djanggola.***  

Berita terkait