MENTERI Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menegaskan persoalan lahan relokasi untuk korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah kini terus diselesaikan.
“Berkat kerja sama antara Gubernur Sulawesi Tengah dengan Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wali Kota Palu dan Bupati Sigi. Alhamdulillah masalah tanah ini sudah tidak ada lagi,” katanya usai meninjau pembangunan hunian tetap (huntap) bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di kawasan relokasi di Kelurahan Tondo, Kota Palu, Jumat (19/4/2019).
Perwakilan Budha Tzu Chi menyampaikan pada menteri, di atas lahan akan dibangun 1000 unit huntap yang ditarget selesai sampai akhir 2019.
Sebagai wujud ketulusan yayasan membantu warga penyintas, jumlah huntap ditambah lagi 500 unit hingga total semuanya 1500 unit.
Di lokasi juga akan ditambah fasum dan fasos mulai sekolah dari TK sampai SMA, pasar, pusat olahraga, poliklinik, RTH dan rumah ibadah.
Tidak sampai di situ, pembangunan fasilitas daur ulang sampah juga direncanakan yayasan agar warga bisa mengolah sampah plastic jadi barang bernilai guna.
Sofyan menjelaskan, upaya pemanfaatan sebagian lahan Hak Guna Usaha (HGU) sebagai kawasan relokasi dan pembangunan huntap yang statusnya masih dikuasai sejumlah perusahaan, baik di Kota Palu dan Kabupaten Sigi yang sempat bermasalah, kini telah selesai dan terus diselesaikan agar pembangunan huntap di lahan tersebut dapat terus berlanjut.
Sebab akibat persoalan tersebut Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia selaku penyumbang terbanyak huntap untuk korban bencana di Palu dan Sigi sempat berniat membatalkan pembangunan huntap di Kelurahan Tondo tersebut akibat salah satu perusahaan pemegang HGU yakni PT. Lembah Palu enggan merelakan sebagian lahan HGU yang dikuasai untuk dimanfaatkan sebagai kawasan pembangunan huntap.
“Jadi dari Buddha Tzu Chi tidak perlu khawatir. Silahkan melanjutkan lagi pembanguan huntapnya di sini,”ucap Sofyan yang didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Kepala BNPB Doni Monardo.
Sofyan menekankan jika soal keengganan PT Lembah Palu untuk merelakan lahan HGU yang mereka kuasai sekitar 40 hektar untuk dimanfaatkan sebagai kawasan relokasi dan pembangunan huntap akan dia tangani sendiri.
“Pokoknya akan kita selesaikan karena ini untuk kepentingan publik. Pokoknya saya , pak Doni, pak gubernur akan menyelesaikan ini yang penting Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bisa terus membangun,” terangnya.
Sementara lanjutnya, persoalan pembebasan lahan relokasi dan pembangunan huntap di Kelurahan Duyu Kota Palu dan di Desa Pombewe Kabupaten Sigi sudah diselesaikan.
Rencananya pekan depan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan meletakkan batu pertama pembangunan huntap di kawasan relokasi di Desa Pombewe.**
Sumber: Humpro Sulteng