Sungai Palu Meluap, Siaga !

  • Whatsapp
Reporter: Firmansyah Lawawi/Yohanes Clemens

STATUS Siaga diberlakukan untuk warga di bantaran sungai
Palu. Hujan dengan durasi yang cukup lama menyebabkan naiknya debit sungai Palu
sejak Senin (29/4/2019) siang.

Hujan deras mengguyur hulu sungai seperti yang
terjadi dalam beberapa hari terakhir ini dapat menyebabkan banjir.

Dari pantauan Kaili Post rumah-rumah warga di
Kelurahan Baru di dekat Jembatan Palu III sudah tergenang banjir. Demikian pula
di Kelurahan Ujuna.

Lurah Ujuna Pakawaru yang ikut memantau melaporkan
air sudah masuk di pemukiman dan sebagian sudah masuk dalam rumah.

“Air sungai semakin deras, semoga tidak bertambah
debit air. Siaga lagi kita le, khusus lurah-lurah di bantaran sungai jangan
sampai lengah, semoga kita selalu diberikan kesehatan,” ucapnya.
@Kondisi Rumah Warga Beberapa Daerah di Kota Palu akibat Tingginya Intesitas Hujan
Ketua RT 01/RW 01 Kelurahan Baru, H Muhamad Nazir
menyampaikan ada 51 kepala keluarga yang terkena banjir, dari jumlah total 110
kk dan saat ini masih dalam status aman.

“Saat ini sudah dibangun pos  kesehatan. Kronologi, air mulai naik dari
pukul 11 sampai pada 12 siang dan pukul 2 siang tadi air sudah mulai berangsur
turun,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Palu Presly Tampubolon membenarkan kondisi Sungai Palu terus
membesar dan di beberapa wilayah airnya sudah meluap ke permukiman penduduk.

“Saya baru saja melihat kondisi air Sungai
Palu yang sangat keruh dan di beberapa titik, airnya meluap karena telah
melebihi tingginya tanggul pengaman yang dibangun di sisi kiri dan kanan
sungai,” katanya, Senin (29/4/2019).

Presley menghimbau warga yang tinggal di dekat
bantaran sungai perlu waspada dan tetap siaga. 
Sungai Palu rawan banjir, sebab ada beberapa anak
sungai yang bermuara di sungai itu.

Selain Sungai Palu, terlihat anak Sungai Kawatuna
dan Sungai Sombe/Palupi yang bermuara di Sungai Palu di Kelurahan Tatura Utara
dan Tatura Selatan airnya cukup keruh sehingga perlu mendapat perhatian warga
di sekitarnya.

“Sesekali warga dekat sungai melihat debit
air sungai dan segera mengambil langkah antsipasi jika air sungai sudah
melewati batas tanggul,” pesannya.

Saat ini BPBD telah memasang tenda-tenda darurat
di sekitar kelurahan yang terkena dampak luapan Sungai Palu.

Pasang Klep Penutup,
Antisipasi Banjir
Guna mengantisipasi
masuknya air sungai Palu pada saat intenitas hujan mengalami peningkatan,
solusi terbaiknya adalah memasang klem penutup saluran pembuangan air dari
bantaran di beberapa kelurahan di kota Palu.

“Dua tahun lalu, saya
sudah mengusulkan kepada instansi  terkait
untuk memasang sekat atau klem penutup saluran pembuangan air yang bersentuhan
langsung dengan sungai Palu. Namun pihak penanganan  balai sungai dan jembatan belum
memprogramkanya secara maksimal, sehingga setiap tahun saat debet air sungai
Palu mengalami peningkatan, masuk ke wilayah pemukiman warga,” ungkap
kepala BPBD Palu, Presley Tampubolon melalui telepon selulernya, Senin malam
(29/4/2019).

Menurutnya, fungsi dari
sekat atau penutup saluran pembuangan air itu berguna untuk memutus pergerakan
air sungai bila masuk ke dalam saluran tersebut.

“Pada saat musim
kering, saluran pembuangan yang berada di bawah tanggul bantaran sungai Palu
berguna untuk pembuangan iar dari drainase satu wilayah ke sungai Palu. Namun
pada saat musim penghujan, dimana debet air mengalami peningkatan, sehingga air
sungai masuk melalui saluran tersebut. Olehnya diberikan penutup atau sekat,
sehingga dapat menahan masuknya air sungai,” paparnya.

Dari penulusuranya di
Kelurahan Ujuna, Senin malam, Presley mengungkapkan bahwa di tempat tersebut,
luapan air sungai sudah menggenangi bagian hilir yang berbatasan dengan
Kelurahan Baru.

“Ketinggian air di
seputaran lokasi tersebut berkisar anara sepuluh hingga lima belas centi meter,”
akunya.

Sarton (49 tahun) salah
seorang warga Kelurahan Nunu mengatakan bila intensitas hujan semakin
meningkat, dikhawatirkan luapan air sungai yang masuk dari saluran pembuangan
di lokasi kolam pemancingan semakin tinggi.

Sehingga luapan air sungai
yang masuk ke kolam pemancingan akan meluap menggenangi pemukiman warga.

“Jika melihat cuaca,
bisa jadi air sungai semakin banyak masuk ke kolam pemancingan. Sehingga bisa
meluap ke pemukiman,” katanya.

Pantauan Kaili Post
sekitar pukul 20.00 Wita, di lokasi kolam pemancingan Kelurahan Nunu, lupan air
mulai surut, meskipun hujan masih mengguyur Kota Palu.***

Berita terkait