BADAN Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Sulteng mengadakan bimbingan teknis pengisian Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Tahun 2019, di Hotel Citra Mulia, Senin(27/5/2019).
Menurut panitia lewat Sekretaris Badan Irwan, IDSD adalah referensi bagi kebijakan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Sedang manfaat bagi peserta diantaranya dapat meningkatkan pengetahuan dan mempertegas data potensi wilayah yang akan diinput ke sistem.
IDSD adalah potret kondisi dan kemampuan daerah dalam mengoptimalkan semua potensi yang ada lewat peningkatan produktivitas dan nilai tambah demi kesejahteraan berkelanjutan.
Karenanya gubernur lewat Sekda Provinsi Moh Hidayat Lamakarate, menaruh harapan ke peserta dari kabupaten/kota akan dapat menghasilkan sebuah kajian tentang potensi apa yang bisa dikembangkan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Teliti apa yang jadi potensi (kab/kota) masing-masing,” pesannya.
Sebagai contoh, Kabupaten Poso punya warisan prasejarah megalitikum yang menarik untuk diteliti secara mendalam.
“Kapan itu dibuat dan kenapa (dibuat) sampai sekarang Kita belum tahu, ini bisa jadi bahan menarik untuk dikaji dan bisa masuk 7 keajaiban dunia,” bebernya tentang potensi megalitikum yang belum digali lebih jauh.
Pada contoh lain, Ia menyebut Sulteng dikenal luas sebagai daerah penghasil kakao terbesar namun realitanya komoditi ini belum signifikan memberi efek kesejahteraan bahkan belakangan terus menurun produktivitasnya.
“Perlu diteliti supaya potensi Sulteng ini tidak cuma jadi cerita,” sarannya ke Balitbang Sulteng.
Bimtek sehari tsb diikuti para pejabat struktural pada balitbang provinsi dan kab/kota se Sulteng dengan narasumber dari Direktorat Jendral Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi RI.**
Sumber: Humpro Sulteng