KKN IAIN Sebar Islam Moderat di Wilayah Terpencil

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter: Ikhsan Madjido

PESERTA Kuliah kerja nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu wajib
menyebarkan Islam Rahmatan Lilalamin, Islam moderat di wilayah-wilayah
terpencil di Kabupaten Donggala.

Selama proses KKN mulai 25 Juni hingga 25 Juli 2019, sebanyak 360
peserta harus menyebarkan Islam yang santun yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dan perbedaan.

“Mahasiswa peserta KKN harus memperlihatkan akhlak yang baik di
masyarakat, memberikan pemahaman keagamaan tentang Islam rahmatan lilalaamin
kepada masyarakat bila di perlukan,” kata Rektor IAIN Palu, Prof Dr H
Sagaf S Pettalongi MPd, di Palu, Selasa (25/6/2019).

Mahasiswa unggul dengan pemahaman Islam moderat, dengan pengamalan
moderasi Islam menjadi salah satu Rektor IAIN Palu Prof Sagaf Pettalongi dalam
kepemimpinannya periode 2017-2021.

Mahasiswa KKN angkatan VI gelombang ke-II Tahun 2019, sebut Rektor,
merupakan bagian dari upaya IAIN Palu dalam pembinaan umat khususnya masyarakat
terpencil. Karena itu, setiap posko dan mahasiswa, di sertai dengan tim
pendamping yang terdiri dari dosen.

Pemkab Donggala mendukung penuh langkah IAIN Palu melakukan pembinaan
masyarakat terpencil melibatkan mahasiswa KKN. Dukungan itu di buktikan dengan
adanya rekomendasi dari Pemkab Donggala sekaligus izin untuk melaksanakan
kegiatan pembinaan selama sebulan di lokasi terpencil.

“Rekomendasi dari Pemkab Donggala terkait izin masuk kawasan atau
menempati wilayah-wilayah di Donggala untuk pelaksanaan KKN, telah dikeluarkan
oleh Pemkab Donggala lewat Sekreatris Daerah Kabupaten Donggala,” ucap
Ketua Panitia KKN Angkatan VI Gelombang II IAIN Palu, Ismail Pangeran.

IAIN Palu melalui panitia KKN menurunkan mahasiswa di 52
desa/kelurahan. Sekitar 50 desa dari jumlah total desa yang menjadi sasaran
lokasi KKN, merupakan wilayah terpencil di Kabupaten Donggala. Dua wilayah
lainnya berada di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Di Kabupaten Donggala, peserta KKN akan diturunkan mulai dari Kecamatan
Sirenja (wilayah terdampak gempa dan tsunami 28 September 2018), hingga wilayah
perbatasan Kabupaten Donggala dengan Tolitoli meliputi Desa Ogoamas I dan II
Kecamatan Sojol.

Panitia, kata Ismail Pangeran, telah melakukan survei lokasi setelah
mendapat izin dari Pemkab Donggala. Panitia juga telah membangun koordinasi
dengan pemerintah kecamatan dan desa yang wilayahnya menjadi sasaran penempatan
mahasiswa KKN.

“Camat dan kepala desa yang wilayahnya menjadi sasaran KKN, telah
mengetahui bahwa wilayahnya akan ditempati mahasiswa KKN dari IAIN Palu. Mereka
menyatakan siap menerima peserta KKN,” ujar dia.

Salah satu fokus IAIN Palu lewat program KKN yaitu memberikan
pendidikan tentang Islam rahmatan lilalaamin kepada masyarakat di wilayah
terpencil yang terbatas dengan informasi.

“Bentuk pengabdian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan
pembinaan majelis ta’lim, pembinaan remaja Islam masjid, khutbah Jumat, dan
lainnya lewat program-program non-fisik peserta KKN,” pesan rektor Prof
Sagaf.**

Berita terkait