PEMERINTAH Kabupaten Donggala melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menggelar Rapat Tim Pokja dan Stakeholder Isemapa Maipiapa.
Rapat itu dalam menyusun kegiatan kewaspadaan dini Untuk Mewujudkan Keamanan Ketentraman dan Ketertiban di Kabupaten Donggala, bertempat di gedung Oasis Centre Donggala, Rabu (19/6/2019).
Tujuan dari pembentukan tim pokja adalah untuk peningkatan fungsi tim kewaspadaan dini daerah Isemapa Maipiapa, dengan meningkatkan kemampuan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan secara cepat dan tepat melalui deteksi dini dan antisipasi.
Bupati Donggala Kasman Lassa saat membuka rapat tersebut menjelaskan tentang makna penamàan dari Tim Pokja Isemapa Maipiapa bahwa hampir seluruh desa kelurahan bersuku Kaili.
Sehingga dinilainya sangat tepat nama pokja tersebut Isemapa Maipiapa.
Bupati juga menegaskan pemilihan nama Isemapa Maipiapa bukan berarti mengangkat isu sara, namun lebih kepada mengedepankan nuansa kearifan lokal.
Hal ini juga dilakukan oleh beberapa daerah lain di Indonesia yang menggunakan istilah di daerahnya masing-masing sebagai pembeda keberadaan daerah tersebut.
Kepala Pengadilan Negeri Lalu Moh. Sandi Iramaya menyampaikan antara lain agar persoalan hukum yang terjadi di desa sebisanya diselesaikan ditingkat desa, sehingga jangan sampai dibawa kepengadilan dan ia menambahkan akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Sementara Kapolres Donggala Ferdinan Suardji menjelaskan tentang idiologi dan keamanan.
Ia mengatakan Kalau idiologi runtuh maka hancurlah negara, hal ini dapat dilakukan dengan fokus pada penguatan kembali nilai-nilai pancasila dalam masyarakat.
Tim pokja ini dihadiri Ketua pengadilan Negeri Lalu Moh.Sandi Iramaya, Kajari Donggala Yuyun Wahyudi, Kapolres Donggala Ferdinan Suardji, Dandim yang diwakili oleh Perwira Penghubung (Pabum) Amrullah, Danposal Deni Ari Sukarno, Ketua FKUB Abdullah Yahya, Camat dan Lurah.**
Reporter/Donggala: Syamsir Hasan