200 Orang Dosen Peneliti Ditarget Untad

  • Whatsapp
banner 728x90

KETUA Lembaga Penelitian dan Pengapdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako (Untad) Dr. Muh Rusydi H M,Si mengatakan, Untad akan menarget jumlah dosen peneliti level kompetitif nasional minimal 20 persen dari jumlah total dosen yang ada di Untad saat ini. ‘’Jumlah dosen Untad ada sekitar 1.000 orang lebih, jadi kita target minimal 200 orang aktif melakukan penelitian,” kata Rusydi.

Rusydi menjelaskan, saat ini jumlah dosen peneliti Untad kompetitif nasional hanya sekitar 150 orang. LPPM Untad akan mendorong dosen peliti lainnya agar tertarik mengikuti penelitian kompetisi nasional. “Hingga saat ini jumlah penelitian dosen Untad level kompetisi nasional yang tercatat di LPPM baru diangka 70-150 judul. Olehnya LPPM dibawah kepemimpinan saya akan memfokuskan peningkatan jumlah dosen peneliti salah satu program kerja prioritas,” ujarnya.

Sehingga, kata Rusydi, dalam melakukan penelitian dosen bakal mendapat bantuan dana saat proposal dinyatakan diterima pihak kementerian. Hal tersebut seharusnya bisa memicu dosen lainnya untuk melakukan penelitian.

Sedangkan, lanjut Dia, yang jadi persoalan kalau dosennya tidak mengirim proposal penelitian, apa yang bisa ditunggu. Makanya, kata Rusydi, jumlah propsoal penelitian kami akan perbanyak, masalah diterima atau tidak itu urusan Dikti. Dengan begitu paling tidak ada animo dari dosen untuk melakukan penelitian kompetitif.

Olehnya, tambah Rusydi, kedepan program penelitian dan pengabdian masyarakat akan diambil alih LPPM Untad. Fakultas tidak bisa lagi mengelola anggaran penelitian dan pengabdian.

“Program penelitian dan pengabdian tidak lagi di fakultas, tetapi ada di LPPM. Tujuannya saat ada pertanyaan berapa jumlah penelitian secara keseluruhan di Untad bisa kita jawab. Sekarang inikan penelitian baik secara mandiri atau kerjasama tidak kita tahu, karena di LPPM Untad hanya ada data penelitian yang kompetisi. Kami juga akan membuat sistem informasi yang bisa mengakses semua informasi yang ada di fakultas. Sehingga dengan begitu kita bisa satu data antara pihak fakultas dan universitas,” pungkasnya.**

reporter: Yohanes clemens

Berita terkait