Dialog Publik Tangkal Radikalisme

  • Whatsapp
banner 728x90
Kesbangpol Pemda Tojo Una-Una mengadakan dialog publik bersama Forum Pemuda Lintas Agama, Kamis (27/6/2019).

Reporter/Touna: yahya lahamu

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tojo
Una-Una melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengadakan
dialog publik bersama Forum Pemuda Lintas Agama,  Kamis (27/6/2019).

Acara yang
berlangsung di Marina cotagge Labuan,Kecamatan Ratolindo mengangkat tema
’’Menjaga Persaudaraan dan Soliditas Dalam Menangkal Radikalisme’’.

Kegiatan yang
dibuka oleh Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekertariat Daerah
(Setda) Kabupaten Tojo Una-Una Burhanudin ,S.Ag, M.Si mewakili Bupati dihadiri
oleh Kepala Kesbangpol Kabupaten Tojo Una-Una Hairul Willah,S.Sos, M.Si, Ketua
Forum Pemuda Lintas Agama dan para  Ketua
Organisasi Kepemudaan.

Asisten II Bidang
Pembangunan dan Perekonomian Setda Kabupaten Tojo Una-Una Burhanudin saat
membacakan sambutan Bupati menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas
terlaksananya kegiatan tersebut.

“Tentunya,
kegiatan ini bertujuan guna memberikan penyadaran kepada kita semua khususnya
generasi muda,” kata Burhanudin.

Bur nama sapaan
Asisten II itu mengatakan, terkait semangat dan upaya menjaga keutuhan dan
kesatuan NKRI. Berbagai tantangan serta ancaman yang mengarah pada rapuhnya
keutuhan NKRI masih dan akan terus ada serta berkembang seiring dengan kemajuan
zaman dan bertumbuh kembangnya terorisme radikalisme.

“Hal ini tidak
hanya menimbulkan kerugian meterial dan nyawa serta menciptakan rasa takut di
masyarakat, melainkan telah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara, “
ujar  mantan Kepala BKD Kabupaten Tojo
Una-Una itu.

Menurutnya, mereka
(Terorisme) telah membuat kita saling curiga dan memusuhi serta telah mencabik
okatan persaudaraan dan nilai nilai toleransi yang sejatinya menjadi kultur
bangsa ini.

“Yang menjadi
sasaran dan target propaganda yakni generasi muda, mereka telah di rekruitmen
oleh kelompok kelompok radikal. sudah banyak anak muda dan pelajar hingga
mahasiswa dari berbagai negara memilih untuk bergabung dengan kelompok
radikal,” tuturnya.

Olehnya, Bur
berharap melalui kegiatan ini mampu merevitalisasi dan memperkuat semangat
kebangsaan dan nasionalisme di kalangan generasi muda dalam rangka pencegahan
paham radikal demi keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.**

Berita terkait