Reportase/morowali: Bambang sumantri
SUDAH Sebulan, warga Kelurahan Matano Kecamatan Bungku Tengah mengeluh
karena sulitnya mendapatkan air bersih. Warga meminta kepada pihak PDAM
Morowali, agar segera mengambil langkah kongkrit untuk menyelesaikan masalah
yang sudah lama tersebut.
karena sulitnya mendapatkan air bersih. Warga meminta kepada pihak PDAM
Morowali, agar segera mengambil langkah kongkrit untuk menyelesaikan masalah
yang sudah lama tersebut.
Adi, salah seorang warga Matano mengatakan bahwa krisis air bersih itu
diduga akibat kerusakan pipa milik PDAM Morowali, namun hingga hari ini belum
juga ada perbaikan. “Untuk mandi saja kami sangat sulit dapatkan air
bersih, apalagi untuk memasak, entah kapan ada perbaikan” ungkapnya.
diduga akibat kerusakan pipa milik PDAM Morowali, namun hingga hari ini belum
juga ada perbaikan. “Untuk mandi saja kami sangat sulit dapatkan air
bersih, apalagi untuk memasak, entah kapan ada perbaikan” ungkapnya.
Dikatakannya, pihak PDAM Morowali sebelumnya pernah berjanji akan
selalu memberikan jatah air bersih sebagai pengganti aliran air PDAM yang macet,
tapi tidak ditepati. “Mobil pengangkut air bersih milik PDAM hampir tiap
hari lewat di wilayah ini, tapi kami di Matano tidak kebagian jatah air bersih,
kami kecewa dengan pelayanan mereka” tuturnya.
selalu memberikan jatah air bersih sebagai pengganti aliran air PDAM yang macet,
tapi tidak ditepati. “Mobil pengangkut air bersih milik PDAM hampir tiap
hari lewat di wilayah ini, tapi kami di Matano tidak kebagian jatah air bersih,
kami kecewa dengan pelayanan mereka” tuturnya.
Sementara, salah seorang staf PDAM Thirta Darma Morowali, Mustari yang
dikonfirmasi berjanji akan menormalkan kembali penyaluran air bersih ke
pemukiman warga dalam waktu dekat. “Semoga tidak ada halangan, minggu
depan kami upayakan sudah normal kembali,’’ katanya.
dikonfirmasi berjanji akan menormalkan kembali penyaluran air bersih ke
pemukiman warga dalam waktu dekat. “Semoga tidak ada halangan, minggu
depan kami upayakan sudah normal kembali,’’ katanya.
Ia juga mengatakan bahwa penyebab tidak mengalirnya air karena adanya
pipa induk yang pecah akibat diterjang banjir pada bulan Juni 2019 lalu.
“Kami dari pihak PDAM Thirta Darma Morowali sudah melayangkan surat
permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya yang mengalami kesulitan air
bersih, kami berharap bisa dimaklumi,” tandas Mustari.**
pipa induk yang pecah akibat diterjang banjir pada bulan Juni 2019 lalu.
“Kami dari pihak PDAM Thirta Darma Morowali sudah melayangkan surat
permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya yang mengalami kesulitan air
bersih, kami berharap bisa dimaklumi,” tandas Mustari.**