Wakil Bupati Parmout Melepas Jenazah KH Abdul Kadir Paradjai Keperisterahatan Terakhir

  • Whatsapp
BERI SANTUNAN : Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai menyerahkan santunan duka dari Pemkab Parigi Moutong kepada istri almarhum KH Abdul Kadir Paradjai, Kamis (18/7) (Foto : Aswan/Humas Pemda)

Sumber: Humas Pemda Parmout

PARIGI MOUTONG
– Wakil Bupati Parigi
Moutong, Badrun Nggai melepas secara kedinasan jenazah KH Abdul Kadir Paradjai
sebelum di makamkan, Kamis (18/7).
KH Abdul
Kadir Paradjai tutup usia, Rabu (17/7) di Parigi. Almarhum dikenal sebagai
salah satu ulama besar di Kabupaten Parigi Moutong. 
Pensiunan
Pegawai Negeri Sipil itu pernah berjasa dibidang pendidikan saat menjadi salah
satu guru agama di Parigi.
Wakil Bupati
Parigi Moutong Badrun Nggai dalam sambutanntannya saat melepas jenazah almarhum
mengaku, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong snagat kehilangan atas kepergian
almarhum.
“Selaku
pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong kami turut berduka cita dan
belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas  berpulangnya ke rahmatullah KH
Abdul Kadir Paradjai, kita kehilangan ulama besar. Semoga segala amal ibadahnya
selama di dunia diterima disisi Allah SWT,”ujar Badrun Nggai
Wakil Bupati
mengungkapkan, sampai saat ini almarhum masih tercatat sebagai Ketua Bidang
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Parigi Moutong Periode 2004-
2019. Maka dari itu katanya, Pemerintah Daerah berkewajiban melakukan Upacara
secara kedinasan “Ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus penghargaan
kita kepada jasa-jasa almarhum, karena semasa hidupnya almarhum telah banyak
memberikan kontribusi positif terhadap tugas-tugas kedinasan ditempat almarhum
bekerja maupun kemasyarakatan,”ungkpanya
Wakil Bupati
menambahkan, dalam kesehariannya almarhum dikenal sebagai sosok pekerja keras,
disiplin, teladan dan memiliki human relation, sangat bersahabat, ramah dengan
teman-teman sejawat, begitu pula selama pengabdiannya sebagai seorang guru dan
ketua bidang fatwa MUI. Almarhum dikenal memiliki sikap ramah terhadap anak
didik dan teman seprofesi dengan dedikasi yang tinggi dan bertanggung jawab
terhadap tugas-tugas yang di emban.
“Saya
mengajak kepada seluruh pelayat apabila semasa hidup almarhum memiliki
kesalahan baik yang disegaja maupun tidak disegaja agar dapat dimaafkan.
Marilah kita bersama-sama mendoakan almarhum sehingga dapat meringankan langkah
almarhum menghadap Allah SWT,”ajak Badrun Nggai. ***

Berita terkait