Pemkab Parigi Moutong Optimis Turunkan Angka Stunting

  • Whatsapp
banner 728x90
Sumber: Humas Pemkab Parigi Moutong

Pemkab Parigi Moutong optimis jika angka stunting dapat turun secara signifikan pada tahun ini, yang sebesar 34,4 persen.
“Kami mengindentifikasi 10 desa yang terdapat stunting. 10 desa itu akan kami jadikan semacam pilot project, untuk menekan atau bahkan menghilangkan stunting,” jelas Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Ardi Kadir, kepada Songulara.com, Jumat (23/8).
Menurut Ardi sapaan akrabnya, sejak beberapa tahun terakhir Pemkab Parigi Moutong melalui bidan desa telah bekerja keras melakukan pencegahan stunting secara dini, melalui ibu hamil (bumil). Para bumil katanya, oleh bidan desa diberi perlakuan khusus guna mencegah stunting pada bayinya kelak.
“Sebelum ada kampanye stunting skala nasional oleh Kementerian Kesehatan, para bidan desa di Parigi Moutong sudah berbuat terlebih dahulu,” ungkap mantan Kepala Bappeda Parigi Moutong itu.
Ketika ditanyakan, apakah akan ada penganggaran khusus untuk pemberantasan stunting di Parigi Moutong?, ia menjawab, bahwa anggaran tersebut telah dialokasikan melalui APBN. Hanya saja kata dia, ada oknum tertentu di Dinas Kesehatan yang salah memasukkan nomor rekening dana stunting sehingga anggarannya berpindah ke kegiatan lain.
“Tanpa dialokasikan melau DAU, pemberantasan stunting di daerah, telah mendapat bantuan Pemerintah Pusat. Semoga kedepannya tidak ada lagi oknum-oknum tertentu yang sengaja merubah-rubah atau mengalihkan bantuan tersebut untuk kegiatan lain,” sesal Ardi, tanpa menyebutkan nama oknum yang dimaksud.
Lebih lanjut kata Ardi, pencegahan atau pemberantasan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja, melainkan tanggung jawab seluruh OPD dan seluruh stakeholder yang ada di Parigi Moutong.
“Masalah stunting adalah tanggung jawab kita semua, termasuk teman-teman wartawan,” tandas Ardi.
Diketahui, stunting adalah gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan, dari janin hingga anak usia dua tahun. Dalam jangka pendek, kekurangan gizi akan menyebabkan gangguan kecerdasan, tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme.***

Berita terkait