Soal Pemindahan Ibu Kota, Ini Kata Rocky Gerung

  • Whatsapp
banner 728x90

Reportase/Editor: Ikhsan Madjido/Andono Wibisono

Pengamat politik, Rocky Gerung menilai pemindahan ibu kota ke Kalimantan dapat menganggu alam

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung pada acara seminar nasional ‘Tadulako Law Week 2019’ di kampus Universitas Tadulako, Kamis (22/8/2019).

Rocky Gerung mengatakan, Indonesia akan mengalami pengurangan jumlah oksigen jika Kalimantan menjadi ibu kota.

“Bicara tentang environmental etic, jadi saya membayangkan kalau dijadikan kota di situ dengan alasan apapun pasti dia mengganggu habitat,” katanya.

Dia mencontohkan, bertambahnya frekuensi penerbangan akan mengganggu kehidupan hewan dan tanaman di Kalimantan. Pasokan oksigen pun akan berkurang.

“Pasti jumlah oksigen berkurang, karena pertambahan penduduk, pertambahan AC dan lain-lain,” tambahnya. Padahal, Kalimantan merupakan paru-paru dunia.

“Padahal kita butuh oksigen untuk kita pamerkan kepada dunia bahwa Kalimantan adalah ibu kota oksigen. Dan itu yang kita banggakan,” lanjutnya.

Bahkan, Rocky Gerung tak segan mengatakan kekurangan oksigen bisa mempengaruhi pemikiran presiden. Karena presiden menghirup CO2.

“Kekurangan oksigen berbahaya buat kecerdasan,” sebutnya.

Rocky Gerung mempertanyakan alasan pindah dari Jakarta ke Kalimantan.

Dia menilai pemindahan ibu kota hanya karena ide geografis dan historis belumlah cukup reasonable.

“Presiden mengatakan kita harus pindahkan ibu kota, karena kita perlu ibu kota di tengah-tengah NKRI. Jadi, idenya sekedar ide geografis,” ucapnya disambut tepuk riuh peserta seminar.

Alasan lain karena Jakarta dibangun arsitektur Belanda yang merupakan warisan kolonial.

“Alasan keluarpun ndak ada. Karena macet? Tapi, pak Jokowi mengatakan jadikan saya presiden, maka lebih mudah saya mengatur ibu kota dibanding saya jadi gubernur,” terangnya.**

Berita terkait