MUSIM kemarau yang melanda hampir di Sebagian Indonesia, menggakibatkan rumput menjadi kering. Salah satunya yang terjadi di Universitas Tadulako (Untad) saat ini mengering. Hal itu, mengakibatkan dua gedung perkuliahan di Fakultas Tehnik Untad nyaris ludes terbakar, ujar Dekan Fakultas Teknik Untad, Dr. A. Rusdin ST,. MT,. M.Sc.
“Kondisi saat ini musim kering, rumput dan semak-semak mudah terbakar. Dua gedung perkuliahan Fakultas Teknik terbakar akibat menjalar dari rumput yang terbakar pada Sabtu, 14 September pukul 15.00 WITA,” jelas Dr Rusdin.
Lebih lanjut, kata Dia, untungnya saat kejadian tak ada aktivitas perkuliahan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Sedangkan yang terbakar dua gedung Prodi Teknik Sipil. Kerugian kami perkirakan sekitar Rp100 juta lebih. Olehnya, kami berterima kasih kepada Damkar Kota Palu yang telah melakukan pemadaman,” ujarnya.
“Kamipun belum mengetahui pasti sumber api yang membuat rumput terbakar. Saat ini pihaknya fokus melakukan perbaikan, agar ruang perkuliahan yang terbakar bisa digunakan kembali. Perbaikan akan dibantu Kementerian PUPR sebagai bagian pemulihan pascabencana.
Saat ini kami juga fokus pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi, karena masih banyak rumput-rumput kering. Dan ini juga tentu mengakibatkan proses perkuliahan terganggu dan kami menggatur ulang waktu perkuliahan,” terangnya.
Olehnya, tambah Dia, kita targetkan perbaikan gedung selesai dalam waktu dekat. Agar bisa digunakan kembali pada semester mendatang. Fakultas Teknik juga akan mengeluarkan instruksi larangan membakar sampah sembarangan. Imbauan itu secara khusus disampaikan kepada mahasiswa yang beraktivitas di kampus.
Reporter: Yohanes Clemens
