Fakultas Pertanian Melaksanakan Pengabdian Untuk Masyarakat Melalui PKM

  • Whatsapp
Faperta Untad melaksanakan PKM di Desa Leboni, Kabupaten Parigi Moutong, pada tanaman padi sawah

Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad), belum lama ini melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Leboni, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Parigi Moutong, melalui program kemitraan masyarakat (PKM) pada tanaman padi sawah.

Kegiatan itu berdasarkan surat keputusan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Sesuai dengan Kontrak Pengabdian Nomor: 396.d/UN28.2/PL/2019, Tanggal 21 Maret 2019.

Diketahui, Desa Leboni termasuk pada kawasan perdesaan prioritas nasional. Masyarakat Desa Leboni sebagian besar adalah petani. Sedangkan, padi sawah merupakan salah satu tanaman andalan masyarakat setempat, namun produktivitasnya masih rendah.

Menurut Prof Made Antara, selaku Dosen Agribisnis, tujuan program kemitraan masyarakat ini, untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi Kelompok Tani Subak Amerta, di Desa Leboni Kecamatan Pamona Puselemba.  Permasalahan produktivitas padi, pembuatan pupuk organik, pembuatan biopestisida, manajemen produksi dan pemasaran padi sawah.

“Perlu kita ketahui, pembuatan pupuk organik dan biopestisida telah mempertimbangkan aspek sumber daya lokal, sumber daya manusia, dan ketersediaan input, untuk peningkatan kesejahteraan petani.

Penggunaan pupuk organik dan biopestisida akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha tani padi sawah mitra,” jelas Prof Made Antara yang juga selaku pemateri didampingi Prof Zainuddin.

Olehnya, kata Prof Made, solusi yang ditawarkan untuk memecahkan masalah tersebut adalah menawarkan berbagai teknologi yang berkaitan dengan upaya peningkatan produktivitas dan pendapatan padi sawah. Hal ini ujarnya, dilakukan dengan melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik dan biopestisida berbahan baku lokal kepada kelompok tani mitra.

“Kelompok tani juga dilatih untuk melakukan pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Di bidang penataan manajemen produksi dan pemasaran kelompok tani. Dilatih tentang penanganan pasca panen yang baik dan efisiensi pemasaran,” terangnya.

Lebih lanjut, tambah Prof Made, metode pendekatan yang digunakan adalah pembinaan dengan kegiatan berupa, penyuluhan dan pelatihan, pelatihan manajemen produksi dan usaha, kerja praktek, serta pendampingan anggota kelompok tani.

“Maka dari itu, hasil yang dicapai dalam kegiatan PKM ini yakni, terdapat peningkatan keterampilan kelompok tani mitra, tentang teknik pembuatan pupuk organik berbahan baku local. Terdapat peningkatan keterampilan kelompok tani mitra, tentang pengendalian hama penyakit padi sawah. Serta terjadi peningkatan penerimaan usaha tani padi sawah kelompok tani mitra sebesar 19,05%,” pungkasnya. ***

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait