RTRW Sulteng Berbasis Mitigasi Harus Diwujudkan

  • Whatsapp
Lokakarya multipihak
banner 728x90

Sumber: Humpro Sulteng

TINGKAT Kebencanaan Sulteng yang tinggi jadi faktor pendorong revisi RTRW Provinsi Sulteng agar semakin mitigatif di masa depan.

Hal ini disampaikan Staf Ahli Gubernur bidang SDM dan pengembangan kawasan Drs. Ikhwan saat membuka Lokakarya Multipihak RTRW Provinsi Sulteng Responsif Bencana, Senin (9/9/2019), di Palu.

Alih fungsi ruang yang keliru lanjut mantan kepala kesbang ini seperti kasus likuifaksi Balaroa dan Petobo mesti jadi pembelajaran supaya tidak berulang.

“Karena mau cari murah dipilih di situ oleh pengembang,” ingat Beliau tentang dua lokasi yang dahulu berupa daerah resapan air dan pemancingan lalu disulap jadi perumahan oleh pengembang.

Hadirnya kalangan multipihak diharap mewakili aspirasi berbagai aspek ilmu sebagai input penyempurnaan revisi RTRW Sulteng baik untuk tujuan mitigasi maupun perencanaan sektoral lain.

“Kebencanaan Sulawesi Tengah jangan Kita jadikan menakutkan tapi jadikan sahabat karena Pasigala ini suasananya sama dengan Jepang yang rawan bencana,” demikian pungkasnya.

Sebelumnya Direktur Ekologi Nusantara Lestari Azmi Sirajuddin selaku panitia mengatakan lokakarya adalah wujud partisipasi publik yang ingin terlibat konstruktif dalam proses revisi RTRW Sulteng.

“Semua pihak bisa berkontribusi karena proses (revisi) masih berjalan dan belum final,” jelasnya untuk menjaring masukan-masukan ke dalam revisi RTRW.

Hadir di lokakarya, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, akademisi Universitas Tadulako, konsultan dan LSM/NGO.**

Berita terkait