Agussalim: CSR Palu Solusi Korban Bencana

  • Whatsapp
Agussalim: CSR Palu Solusi Korban Bencana tsunami dan likuifaksi 28 September 2018 lalu.
banner 728x90

CORPORATE Sosial Responsibility atau lazim disingkat CSR adalah konsep dimana perusahaan memiliki tanggung jawab tidak hanya pada perusahaan, karyawan, lingkungan saja. Tapi juga tanggung jawab pada pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat sekitar.

Atas dasar konsep yang normatif itulah, bakal calon Wali Kota Palu dari kalangan independen Agussalim SH menawarkan sebuah solusi cerdas kiranya CSR di Palu akan dijadikan sebagai upaya penaggulangan korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi 28 September 2018 lalu.

Olehnya, dirinya meyakini dengan solusi itu maka ketergantungan akan bantuan pangan, pekerjaan dan perumahan di Palu akan mudah diakselerasi. Ia menyadari akan kemampuan negara kondisi saat ini dapat mempercepat Palu sebagai kota disaster segera bangkit.

Menurut Agus, konsep Hijau akan ia tawarkan kepada publik Palu untuk sinambung dengan revisi RTRW Palu masa datang.

‘’Saya akan mengaransi butuh tiga tahun saja konsepsi Hijau dijalankan untuk keluar dari problem disaster saat ini,’’ tandasnya ketika berbicara di depan kalangan pemuda di musyawarah provinsi KNPI Sulteng belum lama ini di Palu.

Ia pun mengeritik pengelolaan CSR Di Palu yang belum sesuai dengan UU CSR, tata kelola dan tata organisasi yang dipersyaratkan. Bahkan, bila CSR dikelola transparan ia dapat mengelola APBD Palu lebih fokus pada program kerakyatan yang masif.

‘’Infrastruktur penting tapi memprioritaskan itu di tengah publik korban bencana itu sangat tidak tepat. Rakyat butuh pekerjaan bukan jalan yang mulus di atas tanah potensi secar Palu Koro. Konsep kemandirian rakyat miskin kota dan problem lingkungan abai selama ini. Dan itu solusi saya,’’ tandasnya.

Agussalim mengklaim ia yakin lolos menjadi Cawali Independen karena saat ini sudah 8 ribuan dukungan KTP kepadanya. Ia pun menantang Cawali parpol untuk adu politik gagasan untuk memenangkan hati rakyat Palu yang sebagian adalah disaster.**

Reportase: andono wibisono

Berita terkait