Harga Cengkeh Anjlok, Petani Menjerit

  • Whatsapp
banner 728x90

Petani cengkeh di Kabupaten Morowali di musim panen tahun 2019 ini menjerit, diakibatkan harga jual komoditi tersebut yang semakin anjlok.

Usai panen dalam tiga bulan terakhir, harga cengkeh jatuh pada titik terburuk yakni Rp60.000,- per kilogram. Padahal, di tahun 2018 lalu, harga cengkeh masih berkisar pada harga Rp90.000,- hingga Rp100.000,- per kilogram.

Sementara, untuk sewa pemanjat saja, petani harus merogoh kocek sebesar Rp120.000,- per hari, dimana dalam sehari kerja rata-rata yang bisa dihasilkan hanya 5 kilogram jika sudah kering. Belum lagi ditambah ongkos petik dari kerangka buah yang berkisar Rp1.000,- per liternya.

Wahab, salah seorang pemilik kebun cengkeh mengaku belum berani menjual hasil panenannya karena harga yang masih sangat rendah dan jauh dari apa yang diharapkan. Ia berharap pemamgku kebijakan baik di pusat maupun daerah bisa kembali menstabilkan harga cengkeh sehingga para petani cengkeh tak mengalami kerugian terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Harga cengkeh tahun ini luar biasa anjloknya, kami yang hanya mengandalkan hasil panen setahun sekali sangat terasa pedihnya, kami hanya bisa berharap mulai dari Pemerintah Pusat sampai di daerah bisa menstabilkan kembali harga ini, cengkeh juga masih merupakan komoditi yang sangat dibutuhkan di banyak produk, jadi semoga bisa jadi perhatian” tandasnya. ***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait