Penduduk Sulteng berpendidikan Sekolah Dasar (SD) pada bulan Agustus 2019, masih mendominasi angkatan kerja dengan jumlah 597,02 ribu orang atau 41,47 persen.
“Bila dilihat dari jenjang pendidikan SD kebawah, masih tetap mendominasi penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2019 di Sulteng.
Sebanyak 597,02 ribu orang atau 41,47 persen, ” ungkap Kabid Statistik Sosial BPS Sulteng, Wahyu Yulianto saat pres release, Selasa (5/11/2019) di kantor Badan Pusat Statistik Sulteng.
Sementara, angka pekerja terendah penduduk Sulteng, dengan pendidikan diploma I/II/III sebut Wahyu, sebesar 37,20 ribu orang (2,58 persen).
Jumlah penduduk bekerja pada bulan yang sama di Sulteng beber Kabid Statistik dan Sosial, sebanyak 1,44 juta jiwa. Angkatan kerja pada Agustus 2019 sebanyak 1,49 juta orang.
Pada bulan Agustus 2019, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT ) di Sulawesi Tengah, sebesar 3,15 persen, lebih rendah 0,28 poin dibanding TPT tahun sebelumnya.
Ditambahkanya, kategori penduduk bekerja tidak penuh, atau jam kerja kurang dari 35 jam seminggu, dengan besaran 36,18 persen. Terdiri dari 9,2 persen setengah penganggur serta 26,98 persen bekerja paruh waktu.
“Presentase tertinggi adalah pekerja penuh atau jam kerja minimal 35 jam per minggu sebesar 63,82 persen pada bulan Agustus 2019,” jelasnya.
Selama kurun waktu setahun terakhir, empat sektor terbesar yang mengalami peningkatan persentase penduduk bekerja. Diantaranya adalah reparasi perawatan kendaraan roda empat dan motor, perdagangan besar dan eceran.
Sementara, kepala Badan Pusat Statistik Sulteng, Faisal Anwar menjelaskan beberapa faktor penyebab turunya presentase penduduk yang bekerja, disebabkan tenaga kerja tersebut, mayoritas dirumahkan oleh beberapa perusahan. Karena tidak adanya kegiatan produksi.
“Penyebab turunnya angka penduduk yang bekerja, karena banyaknya masyarakat yang dirumahkan oleh perusahaan yang tidak berproduksi, ” katanya.
Reporter: Firmansyah Lawawi