Penjaringan aspirasi anggota DPRD Palu, Sucipto S Rumu, di jalan Kalora, Kelurahan Nunu Kecamatan Tatanga, Senin malam (2/11/2019), menghasilkan dua poin program yang akan direalisasikan pada tahun 2020 mendatang.
Reses tersebut diawali keluhan salah seorang warga Kelurahan Nunu, Ilham. Menurutnya, salah satu kanal air yang terdapat di jalan Sungai Sadan, perlu dilakukan pengerukan. Karena sedimen yang ada di tempat tersebut cukup tinggi. Sehingga pada saat hujan berintesitas sedang saja, air meluap hingga ke badan jalan. Lebih dari itu, masuk ke dalam rumah warga.
Selain itu, dia meminta agar memperhatikan kolam pemancingan tanggul Nosarara yang ada di bantaran sungai Palu. Pasalnya, sirkulasi air di kolam tersebut, tidak hygienis. Karena aliran air dari drainase pembuangan limbah rumah tangga, hingga industri kecil lainnya, masuk dan mencemari habitat ikan air tawar yang menjadi destinasi wisata masyarakat kota Palu.
Dia juga berharap agar bantaran yang ada di seputaran tanggul kolam pemancingan Nosarara, diberi penerangan lampu jalan. Sebab ditenggarai di tempat tersebut rawan terjadinya perbuatan tidak senonoh dan tindakan kriminalitas.
“Sebelumnya, lampu tenaga Surya di sepanjang jalan bantaran sungai kolam pemancingan tanggul Nosarara masih ada. Pasca bencana, komponen lampu tersebut dijarah. Sehingga di tempat tersebut menjadi gelap,” akunya.
Menyikapi hal itu, kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Palu, Iskandar Arsyad menjelaskan bahwa anggaran pengengeruk sendimen, tersedia di di Dinas PU, dengan sistem swakelola. Tahun 2020 Pemkot Palu akan melaksanakan program normalisasi saluran air kawasan. Untuk wilayan barat kota Palu, total anggaran perbaikannya sebesar Rp.15 milyar.
Terkait tidak hygienisnya air yang ada di kolam pemancingan Nosarara Kelurahan Nunu, Iskandar Arsyad mengaku akan mengupayakan polemik tersebut. Dengan mengalihkan air yang berasal dari saluran di jalan Sungai Sadan, agar tidak masuk ke kolam pemancingan. Setelah itu, kolam tersebut akan dialiri air yang bersumber dari mata air lainya.
“Untuk penerangan jalan di bantaran tanggul pemancingan Nosarara, kami akan upayakan, ” sebutnya.
Hal senada juga diutarakan Mohamad Nur Larisa mewakili Dinas Perumahan dan Pemukiman kota Palu. Ditegaskannya, pada tahun 2020 mendatang, pemkot Palu mencanangkan program penerangan jalan umum. Menggunakan sistim lampu LED. Sebanyak 18.000 titik yang akan menggunakan lampu tersebut, termasuk bantaran sungai Palu.
Sementara, anggota Komisi C DPRD Palu, Sucipto S Rumu menjelaskan bahwa Reses merupakan penjaringan aspirasi dari masyarakat. Namun, tidak semua keluhan permintaan dapat direalisasikan. Karena terbatasnya Anggaran Pendapatan Belanja (APBD) kota Palu. Pasca bencana alam, diprioritaskan hal yang paling urgen menyentuh langsung kemasyarakat.
“Dalam reses pada malam hari ini, terdapat dua poin yang akan direalisasikan tahun 2020. Yaitu penerangan dan perbaikan kolam pemancingan, serta pengerukan sendimen kanal air di Kelurahan Nunu,” jelasnya.
Ditambahkannya, pengaspalan jalan di Kelurahan Nunu, sudah terealisasi. Meskipun titik lainnya belum terpenuhi. Akan tetapi, kedepannya akan diupayakan lagi.
Reses tersebut dihadiri oleh Arfan bidang bina marga PU Palu, Angelin bid Sumber daya air PU Palu, moh Nur Larisa mewakili Dinas Perumahan dan Pemukiman, Emy Awalau dari Dinas penataan ruang kota Palu, Kabid Bappeda kota Palu, Ibnu Munzir, Lurah Nunu, Yusuf serta para tamu undangan lainnya. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi