Komitmen Bela Pedagang Kecil Morowali, Anleg Perindo Tolak Masuknya Alfamidi

  • Whatsapp
Anleg Morowali Putra Bonewa
banner 728x90

Perdebatan bakal masuknya fasilitas perbelanjaan Alfamidi di Kabupaten Morowali ternyata tak hanya berlangsung di media sosial.

Beberapa waktu lalu, perdebatan sengit terjadi di ruang Komisi II DPRD Morowali saat pertemuan antara pihak perwakilan pengembang atau management Alfamidi, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali dalam hal ini Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), dan perwakilan pedagang kecil Morowali, yang difasilitasi DPRD Morowali.

Anggota DPRD Morowali asal Partai Perindo, Putra Bonewa lewat wawancara khusus dengan media ini, Minggu (30/11/2019) dengan tegas menyatakan bahwa dirinya akan tetap bersama di barisan para pedagang kecil (pemilik kios-kios kecil), menolak kehadiran Alfamidi di Kabupaten Morowali.

Hal itu dilakukannya dengan pertimbangan berbagai dampak yang akan ditimbulkan oleh hadirnya Alfamidi bagi pedagang kecil dan mengatakan bahwa dirinya juga berasal dari rakyat kecil.

Meskipun tergabung dalam Fraksi NasDem yang notabene merupakan pendukung pemerintah, Putra Bonewa tak ingin mengecewakan rakyat khususnya pemilik kios kecil yang tidak setuju dengan kehadiran Alfamidi karena dinilai akan mematikan usaha kecil yang berada di wilayah Kabupaten Morowali.

Dalam video rekaman terlihat, saat dialog sempat terjadi adu mulut antara Putra Bonewa dengan pihak DPM-PTSP dan management Alfamidi, termasuk salah satu anggota DPRD lainnya, Agus Wiratno. 

Ia mengatakan bahwa yang mengantarkan dirinya dan Bupati bisa duduk di legislatif dan eksekutif adalah suara dari rakyat termasuk para pedagang kecil (pemilik kios), bukan management Alfamidi.

Putra Bonewa juga menuturkan, dengan masuknya Alfamidi, secara tidak langsung tidak lagi sejalan dengan slogan TAHAJUD (Taslim-Najamudin) saat masa kampanye Pilkada 2018, yakni Sejahtera Bersama.

“Masalah harga mungkin tidak terlalu jauh, namun Alfamidi kan punya sponsor dan modal besar dalam group untuk bisa memberikan harga promo, ditambah lagi dengan fasilitas yang nyaman di ruang belanja ber-AC, inilah yang akan mematikan usaha kecil seperti kios-kios dan toko-toko kecil.

Perlu diingat bahwa saya duduk di DPRD atas suara dari rakyat kecil, termasuk pedagang kecil begitupun Pak Bupati, dan saya juga adalah tim sukses beliau. Kalau dibiarkan Alfamidi masuk maka saya rasa ini tidak sesuai lagi dengan slogan Sejahtera Bersama” ungkap Putra Bonewa.

Ia juga mengatakan, akan lebih baik jika pusat perbelanjaan seperti Mall yang masuk karena hanya terpusat pada satu tempat, dan menandakan adanya perkembangan kota di Morowali.

“Kalau Mall  yang masuk, saya mungkin lebih setuju dibanding Alfamidi karena Mall itu hanya terpusat pada satu tempat saja, tapi kalau Alfamidi, akan masuk masing-masing sekitar lebih dari 5 titik di Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan Bahodopi, Kecamatan Witaponda dan kecamatan lainnya, sistem Alfamidi ini kan seperti pukat harimau yang menangkap dan menjaring konsumen” jelas Putra Bonewa.

Iapun berharap agar Pimpinan Daerah selaku penentu kebijakan tak memberikan izin kepada Alfamidi dan tetap berpihak kepada rakyat, khususnya para pedagang kecil atau pemilik kios-kios yang hanya bermodalkan seadanya. ***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait