1 M Lebih Anggaran Pembangunan Dua Ruang Kelas, Disorot Dekot

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu, – Pembangunan dua ruangan kelas SDN Inpres 1 Kamonji Palu yang menelan anggaran sebesar Rp.1.091.070.669.000.000.(satu milyar sembilan puluh satu juta rupiah) menuai sorotan Komisi A DPRD Palu.

Pasalnya dari hasil sidak, fisik bangunan tersebut, tidak sesuai dengan serapan anggaran yang dipergunakan.

Berdasarkan hasil sidak kami di SDN 1 Kamonji yang berada di jalan Jambu Palu, Pembangunan dua ruang kelas dengan anggaran Rp.1 milyar lebih itu, sangat tidak sesuai besaran anggaran yang dipergunakan.

“Masa untuk membangun dua kelas itu, anggarannya hingga 1 milyar lebih, ” pungkas anggota Komisi A DPRD Palu, Ahmad Al-Idrus, Jumat (20/12/2019) di ruang kerjanya.

Besaran anggaran yang dipergunakan dalam pembangunan ruangan kelas tersebut, kata Niko sapaan akrabnya, untuk bangunan dengan spesifikasi mewah. Namun kenyataan di lapangan, tidak sesuai yang diharapkan.

”Untuk pembangunan dua kelas, menurut saya hanya membutuhkan anggaran Rp.600 juta saja. Sudah termasuk kelengkapan mobilernya. Itupun bangunanya sudah mewah, ” pungkasnya.

Dari tinjauan di lokasi menurut Niko, progres capaian proyek yang dikerjakan oleh pihak CV. Albarokah tersebut, baru mencapai 85 persen. Sementara dead line batas pengerjaanya, jatuh pada tanggal 29 Desember 2019. Kejanggalan lainnya ungkap Niko, material yang digunakan dalam pembangunan ruang kelas, menggunakan bahan bekas. Diantaranya paku dan kayu.

“Saya liat sendiri material yang digunakan dalam pembangunan ruangan kelas itu, menggunakan bahan bekas. Seperti paku dan balok kayu dalam pembuatan plafon,” akunya.

Pihak sekolah saat dikonfirmasi lanjutnya, tidak ikut campur dalam pelaksanaan proyek tersebut. Mereka hanya terima kunci saja. Olehnya, dengan adanya temuan dari Komisi A terkait proyek pekerjaan yang diduga bermasalah tersebut kata Niko, bisa membuka ruang atau pintu masuk pihak aparat Kejaksaan maupun Tipikor untuk melakukan penyelidikan tanpa harus menunggu rekomendasi.

“Saya sudah hubungi Kadis Pendidikan kota Palu. Tapi dia masih ada di luar kota. Rencananya kami akan melakukan hearing bersama terkait hal tersebut, ” tandasnya..

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait