Polemik Proyek SDN Kamonji, Ini Klarifikasi Kadis Pendidikan Palu

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu, – Menyikapi stetmen anggota Komisi A Palu terkait polemik proyek pembangunan dua ruang kelas SDN Kamonji I yang dinilai fantastis dengan anggaran Rp.1.091.070.669. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Palu, Ansyar Sutiadi dalam jumpa pers bersama sejumlah wartawan, Senin (23/12/2019) di ruang kerjanya mengatakan bahwa dokumen perencanaan bangunan tersebut telah dibuat, sejumlah empat kelas, dengan kontruksi bertingkat.

“Dokumen perencanaan pembangunannya telah dibuat, Senilai Rp.1.884.275 pada tahun 2019, alokasi anggaran yang tersedia berubah. Setelah itu dilakukan pelelangan, dengan total Rp.1.091,070.669,” ungkapnya.

Terkait penggunaan kayu balok bekas pada pembangunan dua ruang kelas SDN 1 Kamonji yang menjadi sorotan Komis A DPRD Palu, Ansyar Sutiadi mengaku telah mengintruksikan kepada pihak terkait agar tidak menggunakan material dibawah standar.

Menurutnya, nilai anggaran pembangunan ruang kelas di SDN Kamonji I Palu, sudah sesuai dengan draft dokumen perencanaan. Menyesuaikan dengan kontruksi dan struktur bangunannya.

Rancangan Anggaran Biaya (RAB) proyek pembangunan dua ruang kelas tersebut, akan dibeberkanya pada saat dengar pendapat bersama Komisi C DPRD Palu.

“Secara teknis, RAB belum mereka ketahui, tapi langsung mengklaim yang negatif. Ini yang ingin kami luruskan” sebutnya.

Ditambahkannya, kontruksi bangunan ruang kelas tersebut, menggunakan pola mitigasi bencana,d engan material standar dan kedalaman pondasi yang baik.

“Bahan dan sruktuktur kontruksi bangunan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi standar pola mitigasi bencana,” akunya.

Selain itu kata Ansyar Sutiadi, perencanaan pembangunan ruang kelas SDN Kamonji Palu, sebelum bencana alam 28 September silam.

Hal senada juga diungkapkan konsultan pengawas pembangunan ruang kelas SDN I Kamonji Palu, Abdul Halim. Dikatakannya, kontruksi bangunan sekolah tersebut, memakai struktur dua lantai. Sehingga menelan anggaran cukup besar.

Dengan tiga pondasi dengan kedalaman empat meter. Sementara struktur design menggunakan jenis besi ulir nomor 16.

“Secara keseluruhan di dalam RAB, pembangunannya untuk empat ruang kelas dengan dua lantai dan dua wc umum. Menelan anggaran Rp.1.884 milyar. Namun pada tahun ini, Pemda hanya menyiapkan dananya sebesar Rp.1.256 milyar. Sehingga pekerjaan ini belum rampung. Untuk kelanjutan pembangunan pada lantai duanya, insyaallah tahun depan, ” jelas Abdul Halim.

Jika dari tanggal batas waktu yang telah ditentukan lanjutnya, pihak kontraktor masih diberikan perpanjangan waktu selama 50 hari, namun dengan kosekuensi denda. Jika selama waktu yang telah diberikan tersebut tidak selesai pengerjaannya, akan diputuskan kontraknya.***

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait