Palu, – Jika tidak ada aral yang melintang, rencananya pada bulan April 2020 mendatang, sebanyak 577 unit Hunian tetap (Huntap) di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore yang didirikan oleh yayasan Budha Tzu-Chi, siap ditempati penyintas korban bencana alam.
Hal itu diungkapkan penanggung jawab yayasan Budha Tzu-Chi, Joe Riadi saat kegiatan wawancara terhadap calon penghuni Huntap Tondo, Sabtu (11/1/2020) di Baruga lapangan Vatu Lemi Palu.
Menurutnya, kegiatan wawancara tersebut, dilakukan selama dua hari. Dimulai tanggal 11 hingga 12 Januari 2020. Adapun hari pertama dilakukan wawancara untuk 250 KK dan hari kedua untuk 327 KK.
Hal itu juga kata Jie Riadi menjadi tahap pengundian nomor rumah dan penandatanganan perjanjian antara pihak Buddha Tzu Chi dengan masyarakat penyintas calon penghuni Huntap.
“Perjanjiannya, seperti mereka bersedia untuk tidak menjual rumah tersebut, serta merawatnya. Kami akan wawancarai berapa banyak anggota keluarga yang akan tinggal di Huntap,” jelasnya.
Pengundian tersebut bertujuan menghindari terjadinya diskriminasi bagi yang akan berkembang terhadap calon penghuni Huntap. Karena penempatan lokasi rumah yang akan mereka tempati, berdasarkan keberuntungan masyarakat dalam mengundi nomor.
“Mereka ambil sendiri nomor rumahnya disaksikan jajaran Forkopimda yang telah diundang, itu tidak bisa lagi digugat. Kita tidak mau ada si A dan si B ingin bertetangga, terus ada yang mau dipinggir jalan raya atau di bagian tengah. Nanti kita pusing sendiri kalau tidak diundi seperti ini,” beber Joe Riadi.
Ditambahkanya, data nomor rumah hasil pengundian, akan diserahkan ke pihak BPN untuk dibuatkan sertifikat berdasarkan SK Wali kota berdasarkan “By Name By Address.”
“Semua rumah masih dalam proses pembangunan. Baru nomor aja yang kita kasih. Nanti masuk rumahnya bareng-bareng,” katanya.
Selain itu, lanjut Joe Riadi, yayasan akan berupaya secepatnya agar masyarakat bisa menempati Huntap yang telah dibangun. Namun hingga saat ini, pihaknya masih menunggu pengadaan Fasilitas Umum (Fasum) seperti air dan drainase.
Di tempat yang sama, salah seorang warga kelurahan Balaroa, Idrus mengaku sangat senang karena sudah memperoleh Huntap. Meskipun masih sebatas nomor rumah dan belum bisa ditinggali.
“Kami merasa senang sudah memperoleh penggantian hunian ini. Terima kasih Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pemerintah kota Palu yang masih memperhatikan kita juga,”akunya.***
Sumber: Humas Pemkot Palu/Firmansyah Lawawi