343 KK Korban Gempa Palu Terima Dana Stimulan II

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu,- Hari Ini bagi masyarakat terdampak bencana alam 28 September silam, bisa bernafas lega. Pasalnya, sebanyak 343 kepala keluarga (KK) penerima dana Stimulan tahap II Kota Palu telah dicairkan.

“Pencairan dana Stimulan tahap II hari ini, sebanyak 343 kepala keluarga,” ungkap kepala BPBD Palu Singgih Budi Prasrtyo saat penyerahan dana Stimulan, Rabu (26/2/2020) di Aula asrama haji transit palu.

Sementara untuk per-25 Februari 2020, sebut kepala BPBD Palu, dana Stimulan tersalurkan melalui rekening sebanyak 727 kepala keluarga. Selain itu, sebanyak 408 kepala keluarga penerima dana Stimulan II yang telah ada di BPBD, akan dikirim ke pihak keuangan Pemkot Palu.

“Jadi saat ini, sudah ada 1.000 lebih dicairkan. Masih ada 1.400 lebih lagi menurut Kabid BPBD yang sudah siap juga untuk diteruskan prosesnya,” jelas kepala BPBD Palu.

Olehnya, kepala BPBD Palu berharap kepada masyarakat untuk bersabar. Khususnya bagi yang belum masuk namanya dalam data SK Pemerintah kota Palu sebanyak 38.805 rumah sebagai penerima dana stimulan tahap II.

“Mohon bersabar. Pasti kita akan akomodir digelombang-gelombang berikutnya. Karena ini sifatnya gelombang dan yakinlah bahwa semua kita salurkan berapapun atau kita usulkan kalau belum masuk,” harapnya.

Ditempat yang sama, Sekkot Asri yang membacakan sambutan tertulis Wali kota Palu menyampaikan bahwa penyerahan dana stimulan tahap II tersebut merupakan kegiatan akhir dari rangkaian proses yang dimulai dari pendataan, identifikasi, verifikasi hingga sampai penyerahan dana kali ini.

“Semoga ini semua dapat berjalan secara lancar, tertib dan efektif dengan dukungan dari Pemerintah pusat, Pemerintah Daerah, perbankan dan stakeholder lainnya,” harapnya.

Salah seorang penerima stimulan tahap II, Monaraset yang berasal dari kelurahan Palupi mengaku sangat senang menerima dana stimulan tersebut. Apalagi rumahnya tergolong rusak berat akibat bencana lalu.

“Alhamdulillah sangat senang menerima stimulan ini. Soalnya rumah sudah retak-retak tinggal ditongkak dengan kayu. Mau kita biayai sendiri, nenek ini sudah janda dan hanya hidup dengan pensiun. MasyaAllah,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Bappeda kota Palu Arfan, perwakilan BPBD provinsi Sulawesi Tengah, serta perwakilan Bank Sulteng. ***

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait