AMAN Sulteng Launching Sekolah Adat di Pegunungan Kondo

  • Whatsapp
banner 728x90

Sigi,-Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Tengah Launcing Sekolah adat di Pegunungan Kondo, Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Sabtu (08/02/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Maklon,S.Pd.,M.Si Selaku Anggota DPRD Kabupaten Sigi, Munawwarah,S.Pd.,M.Pd Kepala Bidang Kebudayaan, Dahlia,S.Pd.,M.Ap Kepala Seksi Kesenian Disdikbud Sigi, Rukmini Paata Toheke Dewan AMAN Wilayah Sulteng beserta Masyarakat adat Da’a yang menjadi sasaran sekolah adat selama ini.

Asran Daeng Patompo Ketua AMAN Sulteng menjelaskan bahwa tujuan di bangunnya sekolah adat untuk melestarikan budaya.

“Kenapa sekolah adat dibangun, karena tujuannya adalah melestarikan kita punya kearifan lokal.” Kata Asran dalam Sambutannya.

“Mengawali pembangunan sekolah adat bukan hal yang singkat, tetapi butuh proses semangat yang mengantarkan kita sampai ke titik ini (launching sekolah adat).” Tambahnya.

Sementara itu, Maklon yang merupakan Anggota DPRD Kabupaten Sigi mengatakan bahwa kehadirannya mewakili dua hal.
“ Selain Saya sebagai anggota DPRD Sigi, saya juga Anggota AMAN.” Ucapnya.

Sambung Maklon, Saya paham betul sekolah non-formal seperti ini. Saya sembilan tahun menggelutinya dan saya sangat mengapresiasi teman-teman (AMAN) yang sudah menggagas sekolah adat. Kedepan banyak hal yang bisa kita lakukan di gunung kondo ini.

Senada dengan itu, Munawwarah,S.Pd,M.Pd mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan sekolah adat dan Masyarakat adat Da’a yang ada di Pegunungan Kondo.

“Banyak hal yang harus dilakukan disini sehingga kami juga sudah menyampaikan ke OPD-OPD yang lain.


“Selain pendidikan juga tentunya pemberdayaan perempuan juga penting. Kami juga sudah hubungi OPD terkait.” Jelasnya.

“Saya juga sangat mengapresisasi AMAN Sulteng yang mendampingi ini” Katanya.

Selanjutnya Nedu perwakilan Masyarakat Adat Da’a berterima kasih kepada AMAN Sulteng karena sudah mendampingi sejak tahun 2018 pasca bencana alam hingga saat ini.

Tarima kasi kami ante Aman nombabantu kami ri kaliunu gempa“. Ungkap nedu dengan Bahasa Da’a.

“Terima kasih kepada AMAN yang membantu kami pasca gempa.”

Kami juga berharap anak-anak yang ada di Pegunungan Kondo bisa belajar dengan baik di Sekolah Adat ini. ***

Reporter: Arman Seli

Berita terkait