Palu,- Wacana soal kewajiban belajar mahasiswa strata satu (S1), diprogram studi (Prodi) atau jurusan menjadi 5 semester oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim belum lama ini, ditangap positif oleh Rektor Universitas Tadulako (Untad) Prof Dr Ir H Mahfudz MP, Senin (17/2/20) saat ditemui diruang kerjanya.
Menurut Prof Mahfudz, perubahan yang dilakukan Pak Menteri, kami tinggal mengikuti pola itu, karena bagus juga polanya.
“Kita harus menyesuaikan, paling tidak kurikulumnya dirubah. Kita tinggal menunggu arahan dari kementerian dalam hal ini, Dirjen Dikti yang atur,” ujar Prof Mahfudz.
Rektor menjelaskan, sekarang tinggal kita, bagaimana kita harus menyelesaikan paling tidak itu kurikulum yang harus dirubah.
“5 semester dikampus dan 3 diluar, kan begitu yang dimaksud Pak Menteri. Namun, kurikulum harus dikondisikan lagi, karena masing-masing fakultas punya masing-masing kurikulum. Dan kita juga berharap jika ada perombakan, paling tidak ada arahan atau petunjuk dari kemantrian,” jelas Prof Mahfudz, disela-sela kesibukannya.
Diketahui, program itu dari 5 smester, sisanya Perguruan Tinggi (PT) wajib memberi hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapat diambil atau tidak) mengambil sistem kredit smester (SKS) diluar kampus tinggi, sebanyak 2 semester (setara 40 SKS).
Disamping itu, mahasiswa boleh mengambil SKS diprodi berbeda di PT yang sama sebanyak 1 smester (setara dengan 20 SKS). ***
Reporter: Yohanes Clemens