Adu Racik Tangkap Buaya & Pilgub 2020

  • Whatsapp
banner 728x90

Dalam sepekan ini publik Pasigala (Palu, Sigi dan Donggala) bahkan luar Pasigala termasuk Parigi Moutong, terkosentrasi oleh maraknya informasi media terkait ‘Buaya Bermahkota Ban’

Diawali dengan sayembara BKSDA Sulteng hingga kedatangan presenter dunia terkait hewan buas, Matt Wright ke sungai Palu yang dikenal dihuni puluhan binatang buas amphibi itu. Setiap sore sepekan ini ramai publik menyaksikan racikan pihak BKSDA dan Tim Pol Airud ingin menyudahi penderitaan buaya panjang hampir 4 meter itu. Termasuk Matt Wright yang dua hari menyiapkan kail perangkap besi dengan umpan seekor bebek putih.

Di sisi lain, sejumlah pengamat dan analisis politik di Sulteng juga menunggu adu racik siapa yang bakal berpasangan atau duet di Pilgub menyusul duet Rusdi Mastura – Ma’mun Amir yang digelontorkan Nasdem dalam dua bulan terakhir.

Nama Hidayat Lamakarate, Anwar Hafid, Nurmawati Dewi Bantilan dan Sigit Purnomo Said kini juga heboh se-viral perhatian publik pada buaya bermahkota ban motor itu. Keempat nama itu kini menjadi subyek politik di kancah politik Sulteng.

Evakuasi buaya mahkota ban tidak boleh gegabah. Harus jeli, padat strategi, taktik dan memahami betul kebutuhan lapangan yang harus dimiliki tim Satgas BKSDA dan Kementrian Lingkungan Hidup RI serta adu pigawai ala Matt Wright.

Begitu juga kiranya akhir akhir ini dag dig dug menanti racikan apik para pimpinan partai politik guna memasangkan atau nantinya menetapkan jago jagonya di Pilgub Sulteng 2020.

Gerindra dengan tokohnya Longki Djanggola tidak bisa dipandang sebelah mata. Pengalaman politiknya membuat lawannya harus ekstra berhitung. Longki bertarung di Pilkada nyaris tak terkalahkan. Dua kali di Parigi Moutong dan dua kali di Pilgub Sulteng. Modal itu setidaknya membuat petarung lain tidak bisa nyaman untuk menebak manuver yang bakal dilakukan.

Golkar Sulteng ada nama Arus Abd Karim. Politisi senior. Tenang dan kadang kejutannya sulit diprediksi. Ia makin kokoh di Golkar karena Rapimda dan Rapat Pleno diperluas Golkar Sulteng solid menyatakan loyal pada dirinya dari semua DPD kabupaten/kota.

Di Demokrat ada Anwar Hafid. Politisi satu ini juga dikenal lihai. Tidak konfrontatif memainkan ritme politiknya, cara menusuk ke kandang lawan diakui, tenang seperti karakter singa tapi mematikan. Kini racikan politiknya juga dinanti nanti publik Sulteng. Kemana layar akan dikembangkan menuju Pilgub 2020.

Demikian PDIP. Ada pentolannya Muharram Nurdin. Politisi cool, saking tenangnya biasa kita tak mampu membaca pergerakan dirijen parpol moncong putih itu. PDIP sepertinya kini masih wait and see siapa bakal diusungnya. Modal kursi signifikan, partai besutan Megawati itu tak mau kehilangan muka depan pemilihnya di Sulteng. Walau sepoi poi angin berhembus dikabarkan akan meneguhkan dukungan ke Cudi – Ma’mun namun hingga kini belum dideklarasikan.

Sigit Purnomo Said. Masih muda tapi beberapa survei melambungkan namanya. 2015 menang di Pilwakot, muda milenial gandrungi, di fans ibu-ibu dan jago menghibur. Ingat ! Politik tidak hanya melulu jago agitasi, propaganda dan menjual kesederhanaan. Tapi kadang, karakter menghibur, menenangkan pemilih juga memiliki poin menentukan.

Figur terakhir adalah NDB. Nurmawati Dewi Bantilan. Simbol perempuan satu satunya. Jangan dianggap remeh. Pilpres kemarin sudah dibuktikan sandi dengan emak-emaknya mampu menjadi sebuah kekuatan baru di politik nasional. Simpul perempuan mudah solid. Beda dengan laki-laki banyak gerakan tambahannya. Perempuan dikenal loyal bila sudah menyatu.

Kini figur-figur di atas dinantikan publik sepak terjangnya meramu dan meracik menyajikan menu Pilgub 23 September akan datang. Tak terasa tujuh bulan lagi. Saya pun harus membuka berbagai sumbu – sumbu informasi untuk mengorek dinamika komunikasi ke pelapis dekat figur figur di atas.

Satu jagoan yang siap tarung kini kita ketahui baru pasangan Cudi Ma’mun. Keduanya sudah start sosialisasi hingga ujung Timur Sulteng. Masifnya motor Nasdem pemenang suara di Pileg 2019 lalu menjadi bahan baku lokomotif kedua pasangan ini.

Prediksi saya, akhir bulan ini kita sudah akan mengetahui siapa saja yang bakal berpasangan dan meramaikan Pilgub Sulteng tanpa petahana itu. Kita menunggu kejutan-kejutan baru tak lama lagi. ***

Reportase: andono wibisono

Berita terkait