Donggala,- Pinembani adalah salah satu kecamatan yang masuk secara administratif sebagai Kabupaten Donggala. Kecamatan ini juga sangat jauh dari perkotaan, Pinembani merupakan daerah nonpesisir dengan jarak 113 Kilometer dari ibukota Kabupaten donggala dengan luas 402,61 KM atau ,63 Persen dari Wilayah kabupaten Donggala Seperti dilansir di Sulteng.antaranews.com
Sementara itu Kecamatan Pinembani terdiri dari 9 Desa yaitu : Bambakaenu, Bambakanini, Dangaraa, Gimpubia, Kanagalongga, Karavia, Palintuma, Tamodo dan Tavanggeli.
Menuju Pinembani harus melewati Marawola Barat dengan akses yag terjal ditempuh 3 sampai 4 jam perjalanan dari Kabupaten Donggala dengan melintasi Kota Palu hingga Kabupaten Sigi.
Wilayah ini termasuk rawan longsor jika intensitas hujan tinggi hal itu di buktkan dengan berbagai sumber yang telah di himpun oleh Kailipost.com.
Sabtu (12/06 2010) Curah Hujan yang cukup tinggi mnyebabkan kecamatan pinebani Longsor, jalur utaa di kecamatan itu terputus seperti dilancir di Tempo.co
Di Akun Facebook Polisi Cinta Sunnah juga disebutkan bahwa akses jalan di pinembai pernah terputus akibat longsor.” Kecamatan Pinembani di Donggala masih terisolir. Akses baru tembus oleh motor para Bhabinkamtibmas karena jalan longsor. Upaya tembus masih di usahakan. (12/10/2018).
Kemudian (15/11/2018) di akun twitter Radio Elsinta juga menyebutkan Longsor di Kecamatan Pinembani,Kabupaten Donggala,Sulawesi Tengah membuat beberapa Desa tersolir karena akses jalan sulit di lalui.
Selasa (03/032020) banjir dan Longsor di Desa Bambakanini. Tarsan S. Pengalibu, Ketua Forum Rumpun Da’a-Inde Kabupaten Donggala di hubungi Kailipost.com Via Facebook mengatakan bahwa longsor mengakibatkan Jalan di Desa Bambakanini rusak Parah. “ Beberapa bangunan kantor dan puluhan rumah tertimbun.”
Patut di duga masih banyak longsor yang terjadi di Kecamatan Pinembani,Kabupaten Donggala tidak sempat dipublikasikan karena jauh dari akses perkotaan. ***
Reporter: Arman Seli