Mamuju Tengah,- Penyebaran Covid-19 di Indonesia sampai saat ini belum juga menunjukkan perubahan signifikan. Dari hari ke hari pasien Positif terus bertambah dan mulai menyebar ke seluruh pelosok tanah air.
Akibat ketidakpastian tersebut, banyak perantau yang memutuskan untuk pulang kampung (Mudik), tak terkecuali juga para mahasiswa.
Tetapi ada yang beda, jika biasanya tradisi mudik itu untuk langsung pulang kerumah dan berkumpul dengan keluarga. Berbeda halnya dengan dua mahasiswi kakak beradik ini asal Desa Tapilina, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Dua mahasiswi itu diketahui bernama Dwi Reskia Fajrianti Sutandi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI), UMI Makassar dan Adiknya Tria Buana Lestari Sutandi, mahasiswa UIN Fakultas Saintek, UIN Alauddin Makassar.
Kakak beradik tersebut merupakan putri dari Kepala Desa Tapilina. Setelah mudik, mereka memutuskan untuk mengisolasi diri di gubuk empang selama 14 hari.
“Kami harus mengisolasi diri disini sebelum kembali kerumah, ini permintaan orangtua saya. Ayah saya Kepala Desa disini. Dia juga harus menjaga warganya dan kemudian juga untuk dijadikan dicontoh,” ungkap Dwi dalam Akun Facebooknya saat dipantau Kailipost, Selasa (07/04).
Lanjut Dwi, ia dan adiknya memutuskan mudik per 1 April 2020, dikarenakan kampus yang sudah lockdown dan mereka mengaku juga kesulitan dalam hal mendapat makanan.
“Kampus sudah menerapkan pembelajaran online dan kami mulai kesulitan mendapatkan lauk diwarung, jadi kami pilih mudik, orangtua juga sudah sangat khawatir,” lanjutnya.
Dwi dan adiknya hingga saat ini sebenarnya tidak memiliki gelaja Covid-19, tetapi memang semata-mata untuk menghindarkan keluarga dan pemukiman dari virus.
“Tidak ada gejala ataupun sakit, karantina mandiri kami lakukan karena kami baru saja tiba dari daerah yang telah terinfeksi Covid-19, ini juga bentuk rasa sayang kami kepada keluarga,” kata mahasiswi UMI Makassar itu.
Selama mengisolasi diri digubuk sebesar 2 kali 3 meter itu, Dwi mengaku untuk kebutuhan makanan, setiap harinya ia mendapat kiriman dari orangtuanya.
Dwi pun mengajak kepada para mahasiswa ataupun perantau yang mudik untuk dapat mengisolasi diri selama 14 hari terlebih dahulu.
“Jangan sampai terlena, tahan rasa rindu kepada keluarga, karena sekarang yang utama adalah mengisolasi diri dan menjaga jarak demi memutus mata rantai penyebaran virus ini,” tutupnya. ***
Reporter: Indra Setiawan