Palu,- Memasuki hari keenambelas bulan Ramdhan, atau Sabtu (9/5/2020) suasana pagi hari ini tidak berubah seperti waktu sebelumnya. Lalu-Lalang kendaraan dan deretan pedagang bahan kebutuhan pangan menambah ramai suasana di sebelah Utarara pasar tradisional Inpres Manonda Palu.
Tidak terlihat rasa ketakutan dari rona wajah pedagang maupun pembeli yang ada di tempat tersebut. Semuanya larut dalam kesibukan masing-masing.
Salah seorang pedagang sayuran dan bahan pangan lainya yang mangkal di jalan Cempedak, Hasna (30) menuturkan bahwa dirinya sebenarnya merasa takut dan jengah dengan adanya virus Korona saat ini.
Namun dia tidak mempunyai pilihan lain. Karena harus membayar cicilan dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
“Takut sih dengan Korona. Namun harus bagaimana lagi. Saya juga harus memenuhi kebutuhan keluarga dan beberapa cicilan yang harus dilunasi,” akunya.
Ibu muda yang beralamat di Kelurahan Pengawu itu menjelaskan bahwa, suasana pasar tidak berbeda dengan hari-hari sebelum ada Covid 19. Apalagi pada pagi dan sore hari. Aktifitas warga terlihat ramai.
“Sebelum ada virus Korona hingga saat ini, suasana pagi dan sore hari di jalan Cempedak ini, tidak berubah. Tetap ramai,” bebernya.
Dibalik pandemi yang melanda dunia saat ini, keberkahan Bulan suci Ramadhan menurut Hasna, memberikan sprit psikologis bagi mereka para pedagang. Meskipun ancaman terpapar virus Korona selalu membayangi setiap saat.
“Meskipun dibulan Ramadhan dan ancaman virus Korona, saya tetap semangat berjualan. Alhamdulilah, adalah keuntungan dagangan sedikit. Saya syukuri semuanya. Semoga wabah ini segera berakhir. Sehingga kami para pedagang juga tidak ada rasa was-was lagi,” harapanya. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi