Palu Menuju Zero Covid-19, Masih Perlukah Waspada ?

  • Whatsapp
Foto: Yohanes Clemens kailipost.com
banner 728x90

Palu,- Alhamdulilah, hingga saat ini, Kota Palu lepas landas menuju zero atau zona hijau wabah Covid-19. Tiga rumah sakit rujukan penanganan virus Korona yang ada di ibukota Sulawesi Tengah (Sulteng), menyatakan pasien terkonfirmasi telah dipulangkan ke kediaman mereka.

Sebelumnya, satu keluarga yang berasal dari Kecamatan Tatanga dinyatakan sembuh dari Covid-19, beberapa orang pasien juga sembuh di RS Madani Palu, kemarin tiga pasien terkonfirmasi juga dinyatakan pulih dan telah dipulangkan kerumah masing-masing.

Hingga saat ini, di Kota Palu hanya tersisa satu pasien positif Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RS Madani Palu.

Hal ini tentu saja menjadi angin segar bagi warga Kota Palu. Dimana sebelumnya, wabah tersebut menjadi momok yang sangat menakutkan. Sehingga pemerintah menutup sementara tempat ibadah maupun menyarankan untuk beribadah di rumah masing-masing. Hal itu bertujuan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Namun dibalik semua itu, masihkah kita perlu waspada akan adanya gelombang pandemi kedua yang sewaktu-waktu bisa meledak di Kota Palu? Tentu saja hal itu tak seorangpun menginginkanya.

Buktinya, meskipun Kota Palu saat ini menuju zero Covid-19, pemerintah daerah semakin memperketat pemeriksaan akses jalur darat di beberapa titik perbatasan Kota Palu.

Begitu pula dengan New Normal. Meskipun bandara Sis-Aljufrie sudah mulai dibuka kembali, akan tetapi dibatasi hingga 50 persen penumpang, memiliki surat keterangan negatif Covid berdasarkan hasil swab PCR. Rute penerbangan masih sebatas Palu-Makassar dan Jakarta saja.

Menjadi polemik hingga saat ini, terjadi kontroversi antara label yang menyatakan Palu telah menjadi transmisi lokal penyebaran Covid 19. Hal itu tentu saja menjadi bomerang bagi pemerintah maupun masyarakat.
Contohnya, beberapa hari sebelum Idul Fitri. Social distancing atau jaga jarak seakan tidak berlaku di Kota Palu. Di beberapa titik pusat keramaian, nampak warga rela berdesak-desakan demi berburu pernak-pernik lebaran.

Berangkat dari hal itu, adakah jaminan bahwa diantara ratusan manusia yang menyepelekan social distancing tersebut berpotensi membawa dan menularkan virus Korona bagi warga lainya ? Apakah kita perlu waspada atau hanya menyerahkan semuanya kepada sang pencipta alam semesta.

Semoga pandemi di Sulawesi Tengah dan Kota Palu khususnya segera berakhir. Sehingga segala aktifitas masyarakat bisa kembali berjalan normal. Selain itu, sangat diharapkan agar pemerintah daerah daerah tetap memperketat semua aksese jalur masuk baik darat, laut maupun udara di Kota Palu. ***

Penulis: Firmansyah Lawawi

Berita terkait