Viral !! Soal Pilwakot Ada Dua Kubu di PDIP

  • Whatsapp
Foto: ilusta

Palu,- Walau di tengah pandemi, dinamika politik tetap menjadi seksi. Dalam sepekan ini beberapa kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Kota Palu terbelah menjadi dua kubu? Hal itu sekaitan dukungan usulan ke DPP terkait nama nama bakal calon Wali Kota Palu di Pilkada 9 Desember 2020 nanti.

Versi pertama atau dapat disebut kubu pertama; menegasi bahwa mekanisme partai sudah dijalankan dari rekrutmen pendaftaran hingga hasil pleno DPD Sulteng merekomendasikan ke DPP usulan Balon Wali Kota.

Kubu ini mengklaim bahwa sesuai dengan mekanisme yang diusulkan hanya satu nama ke DPP. Karena kedua nama yang mendaftar, saat digelar pleno belum memiliki Balon Wawali dan persyaratan lainnya. Termasuk hasil survei internal Balon Wali Kota.

Kubu Kedua; adalah beberapa kader moncong putih yang meyakini bahwa prosedur dan mekanisme tetap jalan partai dan keputusan memberikan rekomendasi dan Surat Keputusan adalah DPP PDIP. Struktur partai di bawah tidak memiliki hak merekomendasi Balon ke DPP.

Dalam sepekan ini, dua kubu saling ‘berbalas pantun’ di beberapa media online di Sulteng. Jejak digital yang dipelajari redaksi menyebut dan menggambarkan hal itu.

Termasuk kailipost.com melansir pernyataan Ketua DPC PDIP Palu Ashar Yahya, yang menyatakan pihaknya mengusulkan ke DPD tiga nama sesuai yang mendaftar. Ketiga nama itu adalah Hidayat, Hadiyanto dan Imelda Liliana.

Apa tanggapan Ketua DPD PDIP Sulawesi Tengah Muharram Murdin ketika ditanyakan hal ini pagi ini via WhatsApp? ‘’Itu dinamika internal. Akan dibicarakan di internal,’’ jawabnya pendek pagi hari ini, Sabtu 13 Juni 2020.

Apakah ini mis komunikasi akibat diksi atau karena memang ada dua kubu di PDIP menyikapi Pilwali? ‘’Beda persepsi sehingga pilihan diksinya nampak dari luar berbeda. Sebenarnya sama sama tujuannya menjalankan prosedur dan mekanisme partai. Itu saja,’’ tutup Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulteng itu. ***

reportase: andono wibisono

Berita terkait