Palu,- Salah satu pasien OTG yang di rawat di Rumah Sakit (RS) Darurat Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulteng mengamuk karena fasilitas yang diberikan kepada para pasien Covid-19 dinilai kurang memadai dan layak.
Hal ini sempat menjadi viral dan trending topik di Media sosial (Medsos) netizen Sulawesi Tengah (Sulteng). Dalam video yang berdurasi hampir 6 menit, menunjukkan seorang wanita paruh baya memaki petugas karena kondisi sarana dan prasarana dirasanya kurang layak dan memadai.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Palu, dr Huzaema, yang sekaligus Ketua Satgas Covid-19 di Kota Palu mengatakan kejadian ini akan menjadi masukan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Palu untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan juga fasilitas untuk pasien Covid-19 yang ada di Kota Palu.
“Kejadian ini menjadi masukan buat kami khususnya masukan untuk Pemkot Palu untuk lebih memperhatikan pasien Covid-19 yang ada di Kota Palu,” ujarnya.
Kemudian, dr Huzaema juga menjelaskan alasan mengapa LPMP dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19 di Kota palu karena mengingat angka Covid-19 di Kota Palu dalam beberapa pekan ini meningkat secara signifikan.
“Meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Palu sendiri telah mengakibatkan 3 RS di Kota Palu yakni RSUD Madani, RSUD Anutapura, dan RSUD Undata telah overload dan tak bisa menerima pasien, sehingga LPMP dijadikan sebagai RS darurat,” jelasnya.
Dalam hal ini, Dinkes Kota Palu akan mengusahakan melakukan pembenahan terkait dengan sarana serta prasarananya gedung LPMP sebagai tempat perawatan pasien OTG Covid-19.
“Persiapan tempat tersebut (LPMP) sebagai tempat perawatan pasien OTG hanya 2 hari saja, sehingga kami juga akan segera melakukan pembenahan sarana san prasarananya,” tutupnya.***
Reporter: Muhamad Nizam