Website DPRD Sulteng Diretas, Siapa Dibalik Hastag #PaluHacktivist #BapackAgus

  • Whatsapp
SS DPRD Sulteng diretas
banner 728x90

Palu,- Jika para mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat turun kejalan untuk menyuarakan aspirasi mereka di depan gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terkait penolakan pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law, maka hal yang sama juga terjadi di dunia maya, website milih DPRD Sulteng mendapat serangan hacker yang mengatas namakan PaluHacktivist dengan mencantumkan Hastag #BapackAgus #CyberKing.

Hingga malam hari ini, Jum’at (09/10/2020) laman dprd.sultengprov.go.id belum kembali seperti semula, Sekretariat DPRD Sulteng ataupun pengelola laman dprd.sultengprov.go.id tampaknya belum dapat memperbaiki masalah tersebut. Padahal jika hal ini lama dibiarkan bisa merusak reputasi web itu sendiri, seperti blacklist oleh index google, sehingga tdk akan tampil pada laman pencarian google

Aksi Deface website memang sering terjadi untuk menyampaikan pesan kepada instansi terkait. Kali ini PaluHacktivist menyampaikan pesan mereka kepada para wakil rakyat di DPRD dan juga semangat kepada para mahasiswa dan petugas kepolisian.

Para anggota DPRD jangan hanya urusin kepentingan bisnis/pribadi kalian nih! itu rakyat yang memilih kalian saat pemilu lalu lagi memperjuangan aspirasi mereka! harap didengar!

Untuk para pengunjuk rasa, tetap kobarkan semangat kalian agar aspirasi kalian bisa didengar. kami juga ingin meminta para teman-teman pengunjuk rasa jangan hanya ikut-ikut saja tanpa pahami apa yang kalian lakukan, jangan hanya ingin terlihat sebagai Pembela Kebenaran Mahasiswa Perjuangan tapi kalian belum paham betul apa yang kalian juangkan, jangan hanya ikut-ikut saja untuk memenuhi citra kalian di Instagram/WA Story.

Kalian juga jangan mudah terprovokasi, jangan mudah termakan propaganda/narasi yang ingin mengacaukan apa yang kalian ingin perjuangkan. Kami tau persis, disana ada beberapa provokator yang ingin provokasi suasana disana, entah kalian itu para provokator adalah bayaran atau memang niat nya ingin terjadi chaos, kami menolak keras otak kosong seperti kalian! Kami telah melakukan tracking terhadap para provokator seperti kalian, sangat mudah bagi kami untuk melacak kalian,” tulis peretas dalam situs resmi milik DPRD Provinsi Sulteng.

Deface
Deface atau Defacing adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengubah tampilan pada suatu website dengan cara menyisipkan file pada server website tersebut. Ciri-ciri website yang sudah menjadi korban web deface adalah tampilan tiba-tiba berubah dengan isi pesan yang aneh-aneh yang berbeda dari sebelumnya. Teknik ini bisa dilakukan karena adanya celah keamanan yang ada pada sebuah website. Tujuan utamanya biasanya untuk menyampaikan pesan kepada instansi terkait seperti pemerintah.

Aksi ini biasanya dilakukan dengan dengan menggunakan beberapa tools untuk membuat shell backdoor yang merupakan bagian dari kode yang berbahaya (misalnya PHP, Python, Ruby) yang dapat di-upload ke situs untuk mendapatkan akses ke file yang tersimpan di situs tersebut. Setelah itu diupload, hacker dapat menggunakannya untuk mengedit, menghapus, atau mendownload file di situs, atau meng-upload sendiri.

Aksi peretasan
PALU HACKTIVIST cukup tenar untuk aktifitas hacking, ini bukan aksi pertama mereka. Sebelumnya Minggu (23/02/2020) website milik KPU Kota Palu dengan alamat URL http://www.kpu-palukota.go.id/ menjadi media untuk mengirim pesan ke Pemkot Palu terkait meminta keadilan terhadap bantuan-bantuan seperti Dana Stimulan yang tak kunjung diberikan.

Selain itu, Palu Hacktivis juga memamerkan aksi peretasan website DPRD Sulteng melalui akun social media Instagram mereka palu_hacktivist. Bahkan beberapa postingan mereka menampilkan beberapa website yang pernah mereka retas seperti laman kkn.untad.ac.id, kepegawaian.untad.ac.id, wisuda.untad.ac.id, juga laman pemerintah admkek.palukota.go.id.


Lebih unik lagi, jika mencoba masuk page source halaman yang terdeface oleh mereka, justru akan mendapati pesan berulang “catch me if you can” yang artinya tangkap aku jika kamu bisa. selain itu terselip kata “Coup De Grace” kalimat terkenal Prancis yang artinya Pukulan KO atau serangan akhiri penderitaan***

Penulis: Idham

Berita terkait