Palu,- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud), Nadiem Makarim berkunjung ke Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Kunjungan kerja kali ini dalam rangka meninjau perkembangan bantuan rehab sekolah pascabencana yang dikucurkan oleh Kemendikbud, Rabu (04/11/2020).
Pada kunjungan ini, Nadiem Makarim bersama beberapa Pejabat dari Kemendikbud antara lain, Dirjen PAUD dan Dikdasmen, Sesditjen Paud dan Dikdasmen, dan Direktur SMK, didampingi Gubernur Sulteng, Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng, dan beberapa Kepala SMK di Kota Palu.
Dalam rundown acara, Mendikbud dijadwalkan akan mengunjungi beberapa sekolah antara lain, TK Al-khairaat Palu, SMKN 8 Palu, SDN 15 Palu, dan SMKN 7 Palu.
Namun, pada Rabu (04/11/2020), Mendikbud dan rombongan hanya melakukan kunjungan ke SMKN 8 Palu dan 3 Sekolah lainnya diagendakan besok. Dalam kesempatan ini, perwakilan Kepsek SMK di Kota Palu diberi kesempatan untuk menyampaikan keluh kesah di dunia pendidikan yang dialami dalam waktu dekat ini.
“Saat ini banyak sekolah yang kekurangan guru dalam mutu pendidikan. Data di tahun 2017 itu ada kekurangan Guru Kejuruan kurang lebih 90 ribu, kemudian ada program keahlian dua ganda namun program ini baru berjalan dua kali, di satu sisi di Sulteng sendiri data menunjukkan kekurangan guru kurang lebih dari 802 tenaga pendidik,” ujar Kepsek SMKN 03 Palu, Triyono.
Ia melanjutkan, dalam kondisi seperti ini tentu ada beberapa sekolah yang harus mengejar potensi untuk kemudian diajarkan kepada siswa.
Sementara, dalam kesempatannya Nadiem Makarim mengucapkan terima kasih atas sambutan dan merasa senang berada di lingkungan SMKN 08 Palu.
“Melihat pemandangan sekolah seperti ini sangat menyenangkan, saya kadang bingung banyak masyarakat yang mengatakan kalau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) itu kebijakan yang kita inginkan, padahal Pemerintah Pusat tidak ada yang menginginkan PJJ ini, namun karena di tengah Pandemi Covid-19 kita harus laksanakan,” kata Nadiem.
Ia melanjutkan, jika PJJ tidak diterapkan dan dipaksakan untuk tetap pembelajaran tatap muka, tidak bisa dibayangkan bagaimana Kota Palu sekarang. Kalau kita tidak menutup sekolah seperti di DKI Jakarta bisa dibayangkan berapa nyawa manusia melayang karena terpapar virus.
“Bukan masalah anak-anaknya, anak-anak pasti akan sembuh karena imunnya kuat, namun berapa banyak persentase anak-anak yang tinggal dengan orang tua dan juga kakek-nenek mereka. Ada banyak, nah itu situasi suatu keterpaksaan dan tidak ada yang menginginkan ini,” tandasnya.
Pantauan kailipost.com, sebelum beranjak kembali ke Hotel, Mendikbud Nadiem beserta pejabat Mendikbud berkeliling di beberapa ruang SMKN 08 Palu yang akan direhab. Ia juga menyempatkan foto selfie bersama para guru yang ada di sekolah tersebut.***
Reporter: Zhein Fatur Ramadhan