Peringati Hari Pahlawan, Historia Tuntut Perbaikan Nama Jalan di Palu

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu,- Dalam memperingati hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November, Komunitas Historia Sulawesi Tengah (KHST) melakukan aksi human banner dengan melakukan pelurusan nama jalan di tiga lokasi dan melakukan ziarah makam, Selasa (10/11/2020).

“Sejak 2015 kegiatan seperti ini sudah rutin dilakukan dengan membuka forum-forum diskusi sekaitan dengan pelurusan sejarah Kota Palu. Tahun ini, teman-teman berinisiatif untuk mengadakan aksi di tiga titik lokasi yang menurut mereka sangat penting untuk segera diubah nama jalannya karena ahistoris,” ujar Koordinator Kegiatan, Anto, Selasa (10/11/2020).

Lokasi pertama yakni di Jalan Towua perempatan Basuki Rahmat. Kemudian Jalan Raja Moili pertigaan Jalan Ki Maja dan Jalan Mokolembake, pertigaan Jalan Diponegoro.

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengganti beberapa nama jalan yang tidak sesuai dengan sejarah Kota Palu. Pertama yakni Jalan Towua yang mana seharusnya nama tersebut Tovua Langi. Kedua yakni Jalan Raja Moili yang seharusnya memiliki nama Raja Maili dan Jalan Mokolembake yang semestinya menjadi nama Mokole Bangke.

Anto menjelaskan, sejak lima tahun lalu sebenarnya telah masif menyuarakan dan berteriak untuk meminta diubah nama jalan-jalan tersebut, namun sampai sekarang pemerintah belum mengubahnya.

“Hal itu yang kemudian menjadi latarbelakang kami melakukan aksi kampanye human banner di tiga titik dan kegiatan ini diakhiri dengan ziarah kubur Mangge Risa di Kampung Baru,” lanjutnya.

Ia berharap pemerintah harus segera mengubah nama jalan itu dan yang kedua kalau bisa tahun depan kita sudah memiliki pahlawan nasional.

“Karena kita berpikir sangat miris ketika kita berharap pahlawan nasional ternyata nama-namanya kita tidak clear dan kita msih tidak tepat terhadap nama-namanya. Urus dulu nama jalannya lalu berpikir pahlawan nasionalnya dari Kota Palu atau Sulawesi Tengah,” tandasnya.***

Reporter: Windy Kartika

Berita terkait