Bahas Program Kampus Merdeka, Menteri Desa PDTT Kunjungi Untad

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu,- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar bersama rombongan, Sabtu (16/01/2021), melakukan kunjungan kerja ke Universitas Tadulako (Untad), dalam rangka implementasi kerja sama program Kementerian Desa PDTT dengan perguruan tinggi, dalam rangka menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Kunjungan ini menjadi berkah bagi Untad di awal tahun 2021 ini. Kementerian Desa dan PDTT ini memberikan resonansi untuk pembangunan desa tertinggal. Apalagi, Sulteng masih memiliki daerah tertinggal dan transmigrasi. Disinilah peran vital Untad untuk bekerjasama dengan Kementerian Desa PDTT untuk membangun dari desa,” ujar Prof Dr Ir Mahfudz, MP dalam sambutanya.

Olehnya, Rektor berharap, dari kerjasama tersebut akan ada program pengembangan desa yang bisa memberdayakan mahasiswa-mahasiswa Untad.

Sementara itu, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar mengatakan, tugas membangun desa mustahil dilakukan sendirian oleh kementerian. Hal ini, kata dia, karena desa merupakan entitas kecil dalam pemerintahan yang dibangun berdasarkan keterikatan budaya.

“Keterikatan budaya yang membuat desa memiliki karakteristik budaya yang spesifik. Untuk itu membangun desa harus bertumpu pada akar budaya di desa tersebut,” sebutnya.

Ia mengungkapkan, keterlibatan perguruan tinggi, sangat penting dalam rangka pembangunan desa ini. Hal ini, bisa dimulai dari konsepsi dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

Adapun model kerjasama PT dan Kementerian Desa PDTT, dalam payung kampus merdeka untuk desa, di bidang pendidikan ada merdeka belajar perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa, merdeka belajar BUMDes/ma, merdeka belajar pemenuhan 18 tujuan SDGs Desa, serta S1 praktis bagi kepala desa dan pengurus BUMDes.

Sedangkan, dalam bidang penelitian misalnya, ada penelitian kuantitatif dan kualitatif berbasis data PDTT, pengembangan metode penelitian desa, serta kerja sama jurnal penelitian.***

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait