Belajar Masih Daring, Kesulitan Ekonomi Jasa ‘Fotokopi Kampus’ Terus Berlanjut

  • Whatsapp
Salah satu Toko Jasa Fotocopy dan ATK di Kawasanan Seputaran Untad @Kailipost.com/ Windy Kartika
banner 728x90

Palu,- Awal tahun 2021, kasus wabah Pandemi virus korona atau Covid-19 kembali meningkat secara signifikan di Indonesia termasuk Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal tersebut membuat proses pembelajaran tatap muka ditunda dan masih menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh atau online di satuan pendidikan mulai dari Paud hingga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Sulteng.

Jasa fotokopi dan print merupakan bidang tak terpisahkan dengan kehidupan kampus maupun sekolah pun terkena imbasnya. Bahkan ada beberapa usaha fotokopi yang memilih menutup usahanya.

Pasalnya, pembelajaran daring di seluruh Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah, telah dimulai sejak bulan Maret 2020 lalu. Artinya sudah sekitar 10 bulan baik pelajar dan mahasiswa tidak menggunakan jasa fotokopi dan print mengingat tugas yang dikumpulkan dengan format file dan dikirim online.

Seperti halnya, Rianto (50), pemilik usaha fotokopi di jalan Soekarno-hatta depan kampus Universitas Tadulako (Untad). ia mengaki semenjak adanya virus korona merebak ini telah menyebabkan omsetnya menurun secara drastis.

“Yang jelas semenjak adanya bencana alam tahun 2018 lalu pendapatan sudah mulai berkurang. Namun, setelah di tambah lagi dengan adanya virus Covid-19 membuat pendapatan kami betul-betul menurun. Dulu, sebelum adanya Covid sehari pendapatannya tak kurang dari Rp500 ribu (kotor) tapi sekarang pendapatan tidak lebih dari Rp300 ribu bahkan pernah kita hanya mendapatkan Rp100 ribu saja sehari dan itu masih kotor, belum membayar listrik dan karyawan,” jelasnya saat ditemui kailipost.com, Rabu (13/01/2021).

Ia mengaku, omsetnya kini telah menurun sebesar 70 persen dari hari normal. Hal ini membuatnya terpaksa merumahkan tiga orang karyawannya yang sebelumnya berjumlah empat orang.

“Sebelumnya ia memiliki empat orang karyawan tetapi saat ini hanya tinggal satu karyawan saja yang masih saya kerjakan. Ya itu, karena minimnya pemasukan dan membuat saya harus mengistirahatkan beberapa karyawan,” akunya.

Rianto pun berharap, Pemerintah agar kiranya mengupayakan agar wabah Pandemi Covid-19 ini segera hilang, agar semuanya bisa berjalan dengan normal seperti biasa.

“Karena jika terus-terusan seperti ini maka semua pelaku usaha akan mengeluh terus dan lebih banyak yang menerima dampaknya dari segi ekonomi,” pungkasnya.***

Reporter: Windy Kartika

Berita terkait