BMKG: Gempa Susulan di Majene-Mamuju Masih Lazim Terjadi

  • Whatsapp
Foto: indra/kailipost.com

Mamuju,- Badan Mateorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus melakukan analisis dan kajian terhadap mekanisme gempa bumi merusak yang terjadi di (abupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) beberapa hari yang lalu.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut gempa yang mengguncang wilayah kedua wilayah tersebut pada hari Kamis dan Jumat tanggal 14-16 Januari 2021 merupakan jenis Gempa Tipe 2.

“Gempa jenis ini dicirikan dengan adanya serangkaian aktivitas gempa pembuka (foreshocks) yang mendahului sebelum terjadinya gempa utama (mainshock) dengan kekuatannya paling besar, selanjutnya diikuti serangkaian aktivitas gempa susulan (aftershocks),” sebut Daryono, Selasa (19/01/2021) melalui keterangan resminya.

Ia mengungkapkan, hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas gempa Majene dan Mamuju hingga hari ke-6 Selasa (19/01/2021) pukul 05.00 WITA menunjukkan telah terjadi sebanyak 32 kali gempa susulan setelah Mangnitudo (M) 6,2 mengguncang.

“Adapun total aktivitas gempa sejak terjadi sejak gempa pembuka (M 5,9) berjumlah sebanyak 41 kali dengan aktivitas gempa dirasakan sebanyak 5 kali,” terangnya.

Melihat produktivitas gempa susulan yang termasuk rendah di Majene-Mamuju, BMKG berharap ini merupakan pertanda baik namun masyarakat diminta untuk tetap waspada.

“Semoga kondisi minim gempa susulan ini terus berlangsung dan tidak terjadi gempa kuat lagi, hingga selanjutnya kondisi tektonik di kembali stabil dan normal,” harap Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami itu.

Namun, sebut Daryono, meski gempa Majene-Mamuju miskin susulan. Tetapi gempa susulan dengan kekuatan kecil lazimnya masih akan terjadi.***

Reporter: Indra Setiawan

Berita terkait