Kedelai Mahal, Produsen Tahu di Palu Barat Terpaksa Naikkan Harga

  • Whatsapp

Palu,- Mahalnya harga kedelai membuat para produsen tahu di Kota Palu harus memutar otak agar tak mengalami kerugian. Mereka pun terpaksa memilih menaikkan harga jual meski banyak dikomplain oleh para konsumen.

Salah seorang Produsen Tahu di Jalan Jati, Palu Barat, Safran (53) mengatakan salah satu yang menjadi faktor dari kenaikan harga kedelai secara nasional ini yakni pasokan kedelai impor yang kurang di awal tahun 2021 ini.

Ia juga menjelaskan bahwa sekarang stok kedelai yang dimilikinya di gudang penyimpanan hanya berasal dari kedelai lokal. Sementara stok kedelai lokal tidak mampu memenuhi permintaan pasar dan kedelai menjadi langka. Alhasil, harga jual kedelai yang biasanya per kg berkisar Rp8.500 kini menjadi Rp10.000 hingga Rp12.000 per kg.

“Sekarang ini harga kacang kedelai memang betul-betul naik, karena memang pasokan kacang kedelai di Amerika banyak di impor ke China. Biasanya kacang kedelai harganya hanya berkisar Rp8.500 per kg kalau sekarang sampai Rp10.000 per kg bahkan untuk tingkat eceran bisa sampai Rp12.000 per kg-nya,” ujarnya, saat ditemui kailipost.com, Rabu (06/01/2021).

Dari kenaikan tersebut, Safran pun terpaksa menaikan harga jual tahu. Meskipun harga turut dinaikan, namun ia mengaku permintaan suplayer tidak mengalami penurunan secara drastis.

“Harga jual ikut kita naikkan namun karena memang kita di sini antara suplay dengan permintaan berimbang jadi ketika harga kedelai kita naikan permintaan itu tidak menurun drastis. Dan untuk harga jual tahu sekarang untuk 1 kg dihargai Rp4.000 kalau sebelumnya 1 kg tahu harganya Rp3.800, jadi naiknya Rp200,” ungkapnya.

Sementara itu, Pedagang bahan pokok di pasar Masomba, Uli (32), mengatakan harga tahu dan tempe memang mengalami kenaikan, yang biasanya harga tempe Rp1000 satu sekarang menjadi 4 Rp5000, sementara untuk harga tahu menjadi Rp1.250 per satu potong yang sebelumnya dihargai Rp1.000.

“Karena harga kedelai naik jadi harga jual tempe dan tahu juga naik karena memang dari pengepul harganya naik. Kenaikan harga seperti ini sudah sering terjadi sehingga tidak banyak pembeli yang komplain karena kenaikan harga tersebut,” pungkasnya.***

Reporter: Windy Kartika

Berita terkait