Palu,- Pembangunan Jembatan Talise yang menghubungkan jalan Samratulangi dan jalan Yos Sudarso hingga kini belum dapat digunakan oleh masyarakat umum (Publik). Padahal proyek renovasi jembatan yang berada di Jalan Nasional itu harusnya rampung pada 28 Desember 2020.
Hal ini membuat banyak warga merasa gerah karena penutupan jalan akibat aktivitas proyek menjadi lebih lama lagi, dan menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan lain pada jam-jam tertentu. Oleh karena itu, warga meminta agar pemerintah mengambil langkah tegas untuk percepatan pembangunan jembatan Talise.
“Jalan Hangtuah saat ini seakan jadi jalan utama Kota Palu, padahal kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk dijadikan sementara jalan utama. Sebab, sempit dan juga padat penduduk,” ujar Abid Abqari, salah satu warga yang tinggal di jalan Hangtuah kepada kailipost.com, Senin (04/01/2021).
Ia menjelaskan, akibat Jembatan yang sampai saat ini belum habis pengerjaan tersebut, saat jelang sore hingga Magrib, jalan Hangtuah pasti macet, khususnya di perempatan Hangtuah-Tombolotutu.
“Belum lagi seluruh kendaraan besar, mulai dari truk, bahkan kontainer yang ingin masuk kota harus lewat jalan ini. Aneh jika ini tidak mendapat simpatik dari Dinas PU Provinsi, sebagai lokomotif proyek ini,” ujarnya.
Ia pun melanjutkan, jika kontraktor tidak bisa melanjutkan proyek tersebut, putus kontrak saja, cari yang mampu menyelesaikannya.
“Ini bukan pembangunan jembatan besar atau jembatan utama yang butuh kerja ekstra, ini cuma jembatan kecil, tapi sangat vital bagi pengguna jalan, karena penghubung jalan protokol,” ungkapnya.
Sehingga, menurutnya, tentu hal ini harus menjadi perhatian serius Pemprov ataupun Pemkot untuk dapat segera menyelesaikannya.
“Selain itu, pedagang di ruas Jalan Yos Sudarso pasti juga terdampak secara ekonomi karena penutupan jalan. Sekali lagi tolong Pemerintah untuk segera ambil lagi tegas pembangunan jembatan Talise. Banyak sekali warga yang dirugikan karena lambatnya pekerjaan jembatan itu,” tandasnya.***
Reporter: Yohanes Clemens