SETAHUN Menjejakkan kakinya di bumi Tadulako. Ia bahkan lebih tepat disebut ‘tugas cuci piring’ bengkalai kasus – kasus mangkrak selama di gedung yang kini mentereng dibangun BUMN senilai ratusan miliar rupiah. Karirnya mantan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengantarnya bertugas di Sulawesi Tengah.
Gerry Yasid. Jaksa kelahiran Pekanbaru Riau. Pembawaanya meledak – ledak. Pas karakter orang Sumatera. Ia harus satu persatu menyelesaikan beberapa kasus dugaan korupsi di Sulteng. Yang menarik, satu kasus dugaan korupsi yang selalu menjadi sorotan publik yaitu ‘Tenggara Korupsi di Jembatan IV’
Ia pun ngebut. Semua dilengkapi. Mulai pulbaket sampai menilik langsung proses penyidikan. Usai ekspose di Kejagung, ia pun menetapkan satu tersangka. Ia kaget dilaporkan ‘melanggar HAM’ oleh tersangka. Ternyata, tersangka memegang putusan Kasasi Perdata atas kasus pembayaran Jembatan IV Palu. ‘’Saya tak gentar kembali kami terus menyidik. Publik tidak bisa disalahkan karena tidak paham di internal,’’ akunya ketika bincang santai dengan Pemimpin Redaksi kailipost.com sepekan lalu di sebuah acara.
Gerry juga selama setahun membantu penyelesaian konflik lahan untuk penyiapan lahan Huntap tahap rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana alam Pasigala 2018 silam. Lewat Asdatun Kejatinproses lahan di beberapa lokasi ia perintahkan untuk segera dilakukan demi kepentingan pemulihan pasca bencana.
Kejati Sulteng juga di beberapa titik strategis membuat Posko membantu Pemulihan ekonomi, khususnya investasi ke Sulteng. Hal itu sesuai amanat Kejagung RI sesuai perintah Presiden Jokowi. Pemulihan ekonomi dapat disegerakan bila iklim investasi ke Sulteng dikawal.
Tapi, Gerry tetap manusia. Hidup sendiri di rumah jabatan Kajati Jalan Sam Ratulangi. Anak dan istri di Jakarta, ia lalui selama pandemi Covid 19. Ia pun jatuh sakit. Harus operasi batu empedu dan dijahit hingga 24 jahitan perut bak perempuan melahirkan cecar. ‘’Saya akui Man Power sudah tidak seperti dulu. Tapi sebagai Adhyaksa harus siap perintah pimpinan,’’ ujarnya dengan senyum.
Selamat bertugas di tempat baru Bang Gerry! Adhyaksa gedung bundar memanggilmu dengan tugas baru. Jaksa Tadulako itu bekerja dalam diam senantiasa akan merindukan ‘sayur kelor’ dan Kaledo.
(Salam Redaksi)