Ngada,- Masyarakat Desa Benteng Tawa (DBT), Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mempertanyakan pemasangan meteran dan instalasi yang dilakukan Perusahan Listrik Negara (PLN) Rayon Bajawa.
“Masyarakat Desa Benteng Tawa keluhkan PLN yang lambat memasang Meteran,” ujar salah satu masyarakat Desa Benteng Tawa, Wilibrodus Watu, Minggu (14/02/2021) kepada media ini, yang geram dengan janji PLN.
Wili, sapaan akrabnya menjelaskan, untuk uang membayar meteran telah dibayar pada tanggal 22 Desember 2020 yang lalu. Dengan jumlah uang yang dibayar sebanyak Sembilan Ratus Ribu Rupiah.
“Alasan mereka untuk sementara karena MCB belum ada. Kondisi ini sampai dengan 14 Februari 2020 hari ini. Belum ada kejelasan. Karena janjinya mereka katanya 2 Minggu setelah bayar akan dipasang. Ada hampir 100 orang yang menunggu ini. Jadi, kami pertanyakan soal ini. Bukan uangnya yang kami pikirkan, tapi kepercayaan kami kepada pihak PLN,” ungkapnya.
Sedangkan, Manager PLN Rayon Bajawa, melalui layanan Administrasi, Andi kepada kailipost.com saat dihubungi mengatakan, dirinya sudah menyampaikan ke kontraktor yang bekerja di sana semua dan meminta tolong untuk menginfokan ke masyarakat sebagian jika dari bulan Desember material habis.
“Material kami habis, jadi tidak cuma dari Desa Benteng Tawa saja pak yang antri. Jadi mohon ditunggu dulu sampai material kami datang. Yang jelas, bagi masyarakat yang sudah melunasi kewajibannya biaya meter dan sehen sudah masuk antrian terlebih dahulu sesuai urutan,” cetusnya.***
Reporter: Yohanes Clemens