Palu,- Proses pembangunan Taman Nasional yang menggunakan anggaran Corporate Social Responbility (CSR) atau tunjangan sosial dari Alfamidi, sebesar Rp4,8 Milyar, hingga saat ini belum berjalan atau mangkrak. Pengerjaan mangkrak diakibatkan kontraktor proyek PT. Sarana Lingkar Persada mengundurkan diri.
Sebelumnya, dari pemberitaan media ini, ketua Komisis C DPRD Palu, Anwar Lanasi mengaku tidak mengetahui adanya pembangunan Taman Nasional. Nanti setelah terjadi pembongkaran material proyek tersebut dan diadakannya rapat dengar pendapat bersama pihak terkait, barulah terkuak.
Meskipun demikian, politisi Partai Gerindra itu tetap meminta agar proyek pembangunan Taman Nasional yang berada di seputaran gedung juang, jalan Hasanudin itu, bisa selesai sesuai target.
Anggota legislatif dari Komisi C DPRD Palu, Muslimun juga mengutarakan hal senada, dirinya berharap agar Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu, untuk mengawal proses pembangunannya.
“Prinsipnya, pihak Alfamidi akan melanjutkan proyek tersebut. Karena progres pengerjaan awal baru mencapai 27%. Sehingga untuk melanjutkan butuh perhatian serius terutama dari pihak PU kota untuk mengawal prosesnya,” ungkapnya, Jumat (12/02/2021).
Dirinya berharap kepada pihak Alfamidi agar proses lelang kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya. Sehingga kontraktor yang mengerjakan proyek Taman Nasional, memiliki kredibilitas dan tanggung jawab terhadap proyek tersebut.
“Masukan komisi C, meminta proses lelang kembali dengan ketentuan seperti apa yang dilakukan oleh pemerintah,” jelasnya. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi