Ahmad H Ali : Investor Jangan Cuma Keruk SDA, Pikirkan Listrik Rakyat Morowali

  • Whatsapp
Foto: Ahmad H ali/ist
banner 728x90

Bangka,- Kondisi kelistrikan di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah akhir – akhir ini menjadi viral di media sosial. Pasalnya, kondisi ironis itu menimpa kabupaten penyuplai 50 persen kebutuhan nikel Indonesia dan memasok kebutuhan nikel dunia. Dimana warga Morowali telah beberapa pekan dalam ‘kegelapan gulita di tengah julukan sebagai kabupaten dunia’

Kritik keras datang dari senayan DPR RI. Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI, Ahmad H Ali kepada kailipost.com Senin 22 Maret 2021 meminta investor di Morowali harus punya tanggung jawab sosial termasuk kelistrikan. Ia bahkan menyebut jangan hanya suka sumber daya alam Morowali saja tapi tidak mau membangun daerah kelahirannya itu.

AA, tak menyebut siapa saja investor ia maksud. Tapi, ia menegasi agar investor juga ikut membangun wilayah yang dijadikan ladang ekspansif investasi. ‘’Sangat tidak adil kalau hanya suka sumber daya alam tapi tidak ikut berkontribusi membangun Morowali. Kelangkaan listrik dapat memicu banyak masalah sosial. Termasuk hal – hal kriminal dan lainnya,’’ tandas Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem.

AA juga meminta PLN berlaku adik ke wilayah – wilayah yang selama ini telah memberi kontribusi besar pada pembangunan nasional. Termasuk Morowali. ‘’PLN harus adil melihat betapa besar SDA Morowali menopang pembangunan Indonesia. PLN harus ada plane yang prioritas dong ke daerah daerah investasi strategis nasional. Bukan menyamaratakan saja. Gelap gulita mendorong kerawanan sosial. Membuat orang nanti membanding – bandingkan ini itu dan menyulut bermacam – macam. Suara saya ini suara yang sudah diteriakan dari sana,’’ ujar AA kembali.

Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan anggota DPR RI Anwar Hafid #https://kailipost.com/2021/03/anwar-bintang-dunia-kok-masih-gelap.html# kepada kailipost.com Anwar Hafid menyindir bahwa ada ambivalensi antara merawat Morowali sebagai bintang dunia dengan kondisi kelistrikan daerah itu. ***

reportase: andono wibisono

Berita terkait