Palu,- Dinamika Internal Partai Demokrat setelah lahirnya wacana gerakan berasal dari sekelompok mengatasnamakan kader untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB), disikapi oleh Ketua Bappilu Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Palu, Amir Sidik.
Ia menyebut, upaya KLB dipicu oleh adanya sekolompok oknum baik internal partai maupun eksternal yang sengaja menginginkan Demokrat pecah. Sehingga, sebagai kader militan dibawah komando Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Ia memberikan peringatan (warning) terhadap siapa pun oknum terlibat dalam upaya gerakan KLB agar berhenti dan mengakhiri manuver licik yang inkonstitusional pemecah belah partai.
“Saya tegaskan mohon berhenti dan akhiri manuver licik dengan kompensasi hadiah yang cukup besar. Karena bagi kami, khususnya saya pribadi bahwa terpilihnya AHY merupakan manifesto dari proses demokrasi yang konstitusional dan absolut,” tegas Amir Sidik.
Hal senada, diungkap Ketua Komisi Pengawas DPC Demokrat Kota Palu, Robby Ibrahim. Ia menyebut jika ada oknum atau kelompok kader Demokrat Kota Palu turut berniat dan terlibat dalam upaya inkonstitusional tersebut merupakan kader yang tidak bisa mengamati situasi geo politik secara nasional.
“Siapa pun dia, apapun status sosialnya jika berniat melakukan upaya-upaya inkonstitusional pada sistem dan perangkat Partai Demokrat Kota Palu maka dapat saya kategorikan oknum tersebut bodoh bin dungu karena tidak bisa melihat dengan jernih situasi geo politik secara nasional,” ungkap Robby.
Robby mengaku mengetahui oknum yang turut bermanuver dibalik gerakan KLB Demokrat. Terdeteksi inisial YS diduga kuat salah satu oknum terlibat dalam upaya gerakan pengkhianatan partai tersebut. Oknum ini disebut sudah tidak lagi menjadi kader ataupun struktural demokrat setelah tersandung kasus hukum.
“Jadi secara khusus saya sampaikan pesan kepada oknum YS untuk segera menghentikan gerilya kebeberapa pengurus DPD maupun DPC Demokrat agar mau menjadi pendukung upaya KLB ini. Jika pesan ini tetap tidak gubris maka saya dan kawan-kawan punya cara sendiri agar oknum tersebut diam dan berhenti. Sekali lagi saya tegaskan pada oknum YS jika mau
memakan nasi baiknya jangan di dapur orang, bahkan berkembang desas desus oknum YS saat ini telah memiliki KTA Partai Demokrat, hanya saja saya meragukan hal tersebut karena siapa yang bertanda tangan di KTA itu?, ” pungkasnya.***
Reporter: Supardi