Cerita Para Pelaku UMKM Di Momentum Wisuda Offline Pertama Untad 2021 Pasca Pandemi
Palu – Wisuda Angkatan 101-106 Universitas Tadulako (Untad) yang diadakan secara offline (luring), tidak hanya disambut gembira oleh para wisudawan tetapi juga bagi para pelaku UMKM yang memanfaatkan momentum acara wisuda ini untuk kembali meraup pundi-pundi lewat barang dan jasa yang mereka tawarkan.
Acara wisuda yang diadakan selama enam hari dari tanggal 25 Oktober 2021 ini terasa sangat spesial bagi para pelaku UMKM pasalnya wisuda kali ini menjadi yang pertama diadakan secara offline setelah sebelumnya hampir dua tahun ke-belakang kegiatan wisuda si Untad hanya diadakan secara virtual (online).
Para pelaku UMKM seperti pelaku usaha jasa foto wisuda dan penjual cinderamata wisuda ini akhirnya bisa kembali berjualan secara langsung lagi di lokasi wisuda setelah sebelumnya tidak bisa berjualan.
Toni 48, salah satu pelaku usaha jasa foto wisuda mengungkapkan kegembiraannya setelah diadakannya kembali kegiatan wisuda offline oleh Universitas Tadulako.
“Sangat senang sekali Mas, Mas pikirlah selama dua tahun kita berhenti dari foto Untad, akhirnya bisa cari rezeki lagi di sini, kemarin-kemarin kan kita ngedrop” ucap Toni yang ditemui pada Senin, (25/10/2021).
Toni dengan stan photo boothnya, Pasopati (Production House) mengatakan bahwa selama pandemi, mereka tetap membuka stan foto untuk kegiatan wisuda online.
“Saat wisuda masih online, kita tetap buka stan di studio kita di Jl. Pendidikan kemudian wisudawannya sendiri yang datang,” lanjutnya.
Toni juga mengatakan bahwa dengan diadakannya wisuda secara offline sangat berpengaruh pada omset yang didapatkannya.
“Untuk omset, jauh lebih baik kalau langsung (offline) begini,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan oleh Riska 28, pelaku usaha yang menjual hadiah dan cinderamata wisuda seperti boneka dan bucket.
Ia turut menyambut gembira dan senang dengan kegiatan wisuda Untad yang kembali diadakan secara offline kali ini.
“Senang sekali bisa jualan langsung lagi, selama pandemi kan cuma jualan online karena tidak dikasih jualan di sekitar kampus,” ucap Riska.
Riska berkeluh bahwa selama wisuda Untad diadakan secara online, ia kesulitan mendapatkan pembeli meskipun telah mencoba berjualan secara online.
“Selama wisuda online, jarang dapat pembeli, karena online jadi tidak banyak yang kasih-kasih hadiah secara langsung,” tutup Riska.
Meskipun kegiatan wisuda kali ini belum seramai sebelum pandemi, baik Toni maupun Riska tetap merasa bersyukur karena mereka akhirnya bisa memiliki tempat lagi untuk menawarkan barang dan jasa mereka secara langsung. ***
Jurnalis Magang : Fredi, Razly, Novitariana