Sekitar Subuh, (23/1) para nelayan lansy berkoordinasi dengan BKSDA Sulteng untuk menyerahkan buaya tersebut ke penangkaran.
Di Penangkaran Sementara kantor BKSDA Sulteng Jl. Moh. Yamin Palu, ada 4 ekor buaya lainya yg sudah ditangkap sepanjang 2020-2021, dan menjadi 5 ekor dengan penangkapan pada Sabtu (22/1/22).
Rencananya predator tersebut akan dikirim ke Penangkaran resmi di Desa BK Kab. Sigi, sekitar 15an ekor buaya telah diamankan disana. Maka total saat ini kurang lebih sekitar 20 ekor.
Habitat Reptil berbahaya ini, menjadi salah satu momok warga Palu & sekitarnya. Tidak sedikit korban tewas & luka akibatnya. Sisi lain, Reptil ini juga perlu kita jaga sebagai sesama makhluk.
“Pemerintah Kota Palu sudah harus memikirkan serius, area “Penangkaran Buaya” sekaligus sebagai titik Destinasi Wisata, untuk merubah bencana menjadi berkah, petaka menjadi wisata” harap Yahdi. (ZFR)